Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan penanganan antisipasi wabah virus corona atau COVID-19 yang dilakukan oleh Pemprov Jabar bisa dikatakan yang terbaik dibandingkan provinsi lain, hal itu ditunjukkan dengan dibentuknya Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat atau Pikobar.
"Jabar terbaik (dalam hal penanganan COVID-19) dibandingkan daerah lain. Daerah lain bisa mencontoh Jabar. Saya harus sampaikan kemarin. Lebih bagus ekstra hati-hati tapi terukur dan sangat-sangat objektif. Ada fakta dibanding mengabaikan," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya, di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Politisi Fraksi PKS DPRD Jabar ini mengatakan saat dirinya melaksanakan reses beberapa waktu lalu ternyata banyak masyarakat yang tidak tahu informasi seputar pencegahan wabah virus corona.
"Sehingga saat reses nanti saya sampaikan informasi tentang keberadaan Pikobar, termasuk call center-nya. Ada cara cuci tangan yang benar, kemudian hindari yang batuk, kalau batuk pakai tisu dibuang atau pakai lengan, juga perbanyak wudhu seperti itu," kata dia.
Abdul Hadi memanfaatkan momentum reses untuk menyosialiasi pencegahan wabah cirus corona.
"Kita memang harus jadi komunikator juga untuk pencegahan corona ini, terlebih saat ini kita sangat dimudahkan lewat teknologi," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan langkah antisipasi penanganan wabah virus corona harus dilakukan dengan terarah, terukur dan rasional.
Baca juga: Jabar Command Center jadi "markas" Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat
Baca juga: 52.000 kader posyandu di Jabar siap sosialisasikan cegah Covid-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jabar terbaik (dalam hal penanganan COVID-19) dibandingkan daerah lain. Daerah lain bisa mencontoh Jabar. Saya harus sampaikan kemarin. Lebih bagus ekstra hati-hati tapi terukur dan sangat-sangat objektif. Ada fakta dibanding mengabaikan," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya, di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Politisi Fraksi PKS DPRD Jabar ini mengatakan saat dirinya melaksanakan reses beberapa waktu lalu ternyata banyak masyarakat yang tidak tahu informasi seputar pencegahan wabah virus corona.
"Sehingga saat reses nanti saya sampaikan informasi tentang keberadaan Pikobar, termasuk call center-nya. Ada cara cuci tangan yang benar, kemudian hindari yang batuk, kalau batuk pakai tisu dibuang atau pakai lengan, juga perbanyak wudhu seperti itu," kata dia.
Abdul Hadi memanfaatkan momentum reses untuk menyosialiasi pencegahan wabah cirus corona.
"Kita memang harus jadi komunikator juga untuk pencegahan corona ini, terlebih saat ini kita sangat dimudahkan lewat teknologi," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan langkah antisipasi penanganan wabah virus corona harus dilakukan dengan terarah, terukur dan rasional.
Baca juga: Jabar Command Center jadi "markas" Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat
Baca juga: 52.000 kader posyandu di Jabar siap sosialisasikan cegah Covid-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020