Grup band Govinda telah sepuluh tahun lebih berkarya di industri musik Indonesia dengan melewati suka duka dan beragam hal hebat yang pernah dirasakan.
Govinda yang beranggotakan Ifan (vokalis), Ade (gitaris), Luki (bassis) dan Jeje (drummer) itu sangat bersyukur karena masih sanggup eksis dan bertahan di kerasnya persaingan industri musik Indonesia dengan segala dinamikanya yang terjadi selama satu dekade ke belakang.
"Iya pastinya kita sampe hari ini masih bisa bertahan, kita masih bisa berkarya, itu adalah sedikit hal hebat tersendiri karena emang tidak mudah kita bertahan, kita punya empat kepala, di industri musik yang sangat gambling," kata Ifan kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Govinda mengatakan bekal keyakinan yang kuat antar masing-masing personel menjadi modal utama selama satu dekade lebih perjalanan karir di dunia musik Indonesia.
"Kita belum tentu bisa berhasil di musik, tapi kita masih bisa punya keyakinan yang sama. Itu menjadi hal hebat tersendiri buat kita. Pastinya ketika kita melihat ke belakang perjalanan 10 tahun Govinda ini ada banyak asam garamnya, suka dukanya, pasti bisa jadi cerita hal hebat perjalanan 10 tahun Govinda," tambah Ifan.
Merayakan 10 tahun perjalanan karir, Govinda juga telah mengeluarkan lagu baru berjudul "Hal Hebat" yang proses rekamannya dilakukan di studio musik legendaris Abbey Road, London, Inggris.
Bagi Govinda, bisa melakukan rekaman di Abbey Road merupakan mimpi yang menjadi kenyataan selama berkarir di belantika musik.
"Ini bukan cuma cita-cita musisi Indonesia tapi juga cita-cita musisi di seluruh dunia untuk bisa rekaman di sana, dan ini enggak mudah, enggak murah, dan enggak semuanya bisa punya kesempatan untuk bisa rekaman di Abbey Road," terang Ifan.
Govinda mengungkapkan untuk dapat melakukan proses rekaman di Abbey Road Studios membutuhkan proses yang lumayan panjang dan tidak mudah.
"Ya pasti semua itu dimulai dari demo, kita kirim via e-mail dan mereka dengerin dulu, mereka pelajarin dulu, karena banyak band pengen rekaman di sana, yang mungkin punya biaya juga buat rekaman di sana, tapi belum tentu mereka bisa diterima rekaman di sana," kata Luki.
"Bisa dibilang kita nekat juga, dari sebuah perkataan ide, tercetus aja gitu, terus kita realisasikan pelan-pelan. Itu butuh waktu juga akhirnya dapet bantuan sponsor yang bisa bantu kita," imbuh Luki.
Govinda (dulu bernama Domino) terbentuk pada 7 Oktober 2008. Setahun kemudian, mereka meluncurkan album perdana berjudul "Domino".
Pada tahun 2011, mereka kembali mengeluarkan album kedua, "Rahasia Besar" dengan lagu populer "Bawa Aku Lari", "Simpananku" dan "Rahasia Besar".
Tiga tahun berselang hingga tahun 2018 lalu, Govinda meluncurkan beberapa single seperti "Mantan Terbaik", "Mau Kamu Cuma Kamu" dan "Ajaib".
Baca juga: Govinda kerja bareng Chris Bolster di Abbey Road Inggris, ini kesannya
Baca juga: Band Govinda akan hibur warga di 'Festival of Light' Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Govinda yang beranggotakan Ifan (vokalis), Ade (gitaris), Luki (bassis) dan Jeje (drummer) itu sangat bersyukur karena masih sanggup eksis dan bertahan di kerasnya persaingan industri musik Indonesia dengan segala dinamikanya yang terjadi selama satu dekade ke belakang.
"Iya pastinya kita sampe hari ini masih bisa bertahan, kita masih bisa berkarya, itu adalah sedikit hal hebat tersendiri karena emang tidak mudah kita bertahan, kita punya empat kepala, di industri musik yang sangat gambling," kata Ifan kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Govinda mengatakan bekal keyakinan yang kuat antar masing-masing personel menjadi modal utama selama satu dekade lebih perjalanan karir di dunia musik Indonesia.
"Kita belum tentu bisa berhasil di musik, tapi kita masih bisa punya keyakinan yang sama. Itu menjadi hal hebat tersendiri buat kita. Pastinya ketika kita melihat ke belakang perjalanan 10 tahun Govinda ini ada banyak asam garamnya, suka dukanya, pasti bisa jadi cerita hal hebat perjalanan 10 tahun Govinda," tambah Ifan.
Merayakan 10 tahun perjalanan karir, Govinda juga telah mengeluarkan lagu baru berjudul "Hal Hebat" yang proses rekamannya dilakukan di studio musik legendaris Abbey Road, London, Inggris.
Bagi Govinda, bisa melakukan rekaman di Abbey Road merupakan mimpi yang menjadi kenyataan selama berkarir di belantika musik.
"Ini bukan cuma cita-cita musisi Indonesia tapi juga cita-cita musisi di seluruh dunia untuk bisa rekaman di sana, dan ini enggak mudah, enggak murah, dan enggak semuanya bisa punya kesempatan untuk bisa rekaman di Abbey Road," terang Ifan.
Govinda mengungkapkan untuk dapat melakukan proses rekaman di Abbey Road Studios membutuhkan proses yang lumayan panjang dan tidak mudah.
"Ya pasti semua itu dimulai dari demo, kita kirim via e-mail dan mereka dengerin dulu, mereka pelajarin dulu, karena banyak band pengen rekaman di sana, yang mungkin punya biaya juga buat rekaman di sana, tapi belum tentu mereka bisa diterima rekaman di sana," kata Luki.
"Bisa dibilang kita nekat juga, dari sebuah perkataan ide, tercetus aja gitu, terus kita realisasikan pelan-pelan. Itu butuh waktu juga akhirnya dapet bantuan sponsor yang bisa bantu kita," imbuh Luki.
Govinda (dulu bernama Domino) terbentuk pada 7 Oktober 2008. Setahun kemudian, mereka meluncurkan album perdana berjudul "Domino".
Pada tahun 2011, mereka kembali mengeluarkan album kedua, "Rahasia Besar" dengan lagu populer "Bawa Aku Lari", "Simpananku" dan "Rahasia Besar".
Tiga tahun berselang hingga tahun 2018 lalu, Govinda meluncurkan beberapa single seperti "Mantan Terbaik", "Mau Kamu Cuma Kamu" dan "Ajaib".
Baca juga: Govinda kerja bareng Chris Bolster di Abbey Road Inggris, ini kesannya
Baca juga: Band Govinda akan hibur warga di 'Festival of Light' Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020