Legislator DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar Priatman Maman meminta Pemkot Sukabumi memberikan izin kepada petani untuk bisa memanfaatkan lahan milik pemerintah yang terbengkalai atau belum digunakan.
"Ada beberapa titik lahan milik Pemkot Sukabumi yang terbengkalai dan menunggu untuk dibangun yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pertanian sementara, karena dilihat dari kondisinya lahan itu cukup layak untuk ditanami tanaman konsumsi," katanya di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, teknis pemanfaatan lahan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Sukabumi apakah petani harus membayar sewa dengan nilai yang ringan atau bisa dengan bagi hasil yang terpenting tanah itu bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Seperti diketahui mayoritas petani di Kota Sukabumi tidak mempunyai lahan pertanian dan harus menyewa, jika kepala daerah atau dinas terkait mengeluarkan kebijakan untuk pemanfaatan lahan milik negara itu, tentunya akan membantu dalam meningkatkan produksi khususnya tanaman pangan.
Maka dari itu, dari pada lahan itu tidak digunakan apalagi sampai terbengkalai atau menunggu proses pembangunan alangkah baiknya disewakan dan dimanfaatkan oleh petani untuk bercocok tanam.
"Pemanfaatan lahan itu bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan petani, langkah ini juga untuk membantu warga dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian," tambah anggota Komisi II Bidang Ekonomi DPRD Kota Sukabumi ini.
Maman yang juga merupakan seorang guru mengatakan lahan pertanian di Kota Sukabumi terus berkurang karena beralih fungsi, sehingga saat ini aktivitas pertanian sudah semakin terbatas.
Tapi, pihaknya memberikan apresiasi kepada para petani dan petugas penyuluh pertanian yang memanfaatkan lahan terbatas untuk memproduksi berbagai tanaman baik pangan maupun jenis hortikultura lainnya.
Selain itu, meskipun lahan pertanian terbatas namun dari hasil produksinya cukup tinggi seperti petani di Kecamatan Cibeureum yang berani membuat terobosan baru menanam bawang merah dan hasilnya sangat memuaskan padahal komoditas ini dirasa aneh ditanam di kota mochi tersebut.
Dari sisi legislatif, pihaknya juga akan memperjuangkan anggaran untuk pertanian agar meningkat karena sektor ini dirasa penting apalagi Kota Sukabumi sangat mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.
Anggaran tersebut untuk peningkatan hasil produksi pertanian dan mengembangkan teknologi tepat guna, sehingga dengan lahan pertanian yang terbatas tapi hasil produksinya melimpah.
Baca juga: Pemkab Sukabumi pertahankan 55.000 hektare lahan tanaman pangan
Baca juga: Gerindra tidak ingin buru-buru tentukan calon yang diusung di Pilkada Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Ada beberapa titik lahan milik Pemkot Sukabumi yang terbengkalai dan menunggu untuk dibangun yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pertanian sementara, karena dilihat dari kondisinya lahan itu cukup layak untuk ditanami tanaman konsumsi," katanya di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, teknis pemanfaatan lahan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Sukabumi apakah petani harus membayar sewa dengan nilai yang ringan atau bisa dengan bagi hasil yang terpenting tanah itu bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Seperti diketahui mayoritas petani di Kota Sukabumi tidak mempunyai lahan pertanian dan harus menyewa, jika kepala daerah atau dinas terkait mengeluarkan kebijakan untuk pemanfaatan lahan milik negara itu, tentunya akan membantu dalam meningkatkan produksi khususnya tanaman pangan.
Maka dari itu, dari pada lahan itu tidak digunakan apalagi sampai terbengkalai atau menunggu proses pembangunan alangkah baiknya disewakan dan dimanfaatkan oleh petani untuk bercocok tanam.
"Pemanfaatan lahan itu bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan petani, langkah ini juga untuk membantu warga dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian," tambah anggota Komisi II Bidang Ekonomi DPRD Kota Sukabumi ini.
Maman yang juga merupakan seorang guru mengatakan lahan pertanian di Kota Sukabumi terus berkurang karena beralih fungsi, sehingga saat ini aktivitas pertanian sudah semakin terbatas.
Tapi, pihaknya memberikan apresiasi kepada para petani dan petugas penyuluh pertanian yang memanfaatkan lahan terbatas untuk memproduksi berbagai tanaman baik pangan maupun jenis hortikultura lainnya.
Selain itu, meskipun lahan pertanian terbatas namun dari hasil produksinya cukup tinggi seperti petani di Kecamatan Cibeureum yang berani membuat terobosan baru menanam bawang merah dan hasilnya sangat memuaskan padahal komoditas ini dirasa aneh ditanam di kota mochi tersebut.
Dari sisi legislatif, pihaknya juga akan memperjuangkan anggaran untuk pertanian agar meningkat karena sektor ini dirasa penting apalagi Kota Sukabumi sangat mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.
Anggaran tersebut untuk peningkatan hasil produksi pertanian dan mengembangkan teknologi tepat guna, sehingga dengan lahan pertanian yang terbatas tapi hasil produksinya melimpah.
Baca juga: Pemkab Sukabumi pertahankan 55.000 hektare lahan tanaman pangan
Baca juga: Gerindra tidak ingin buru-buru tentukan calon yang diusung di Pilkada Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020