Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan, sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Wuhan, China.
"Jadi 238 yang datang, menurut data," kata Menkes melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal adalah sebanyak 245 orang.
Dari 245 orang tersebut, ia menyebutkan empat orang diantaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri.
"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," tambahnya.
Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi.
Kemudian, Menkes juga mengemukakan selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China.
"Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus jalani," ujarnya.
Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah China, lanjut Terawan, memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan sehat.
"Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang sehat," tegasnya.
Namun demikian, pemerintah Indonesia tetap harus memastikan kembali kesehatan mereka yang berhasil mendarat di Indonesia melalui pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.
"Peraturannya (ketika) mendarat di sini (Indonesia) saya yang harus memastikan ganti. Saya harus pastikan ganti, sehat betul opo tidak, standarnya sama atau tidak," ujarnya.
"Itu adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan namanya cek dan ricek sesuai dengan standar WHO yang ada," katanya.
Baca juga: Di Batam WNI dari Wuhan turun dari Batik Air langsung naik Pesawat TNI
Baca juga: Petugas semprotkan cairan khusus pada WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Batam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jadi 238 yang datang, menurut data," kata Menkes melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal adalah sebanyak 245 orang.
Dari 245 orang tersebut, ia menyebutkan empat orang diantaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri.
"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," tambahnya.
Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi.
Kemudian, Menkes juga mengemukakan selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China.
"Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus jalani," ujarnya.
Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah China, lanjut Terawan, memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan sehat.
"Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang sehat," tegasnya.
Namun demikian, pemerintah Indonesia tetap harus memastikan kembali kesehatan mereka yang berhasil mendarat di Indonesia melalui pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.
"Peraturannya (ketika) mendarat di sini (Indonesia) saya yang harus memastikan ganti. Saya harus pastikan ganti, sehat betul opo tidak, standarnya sama atau tidak," ujarnya.
"Itu adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan namanya cek dan ricek sesuai dengan standar WHO yang ada," katanya.
Baca juga: Di Batam WNI dari Wuhan turun dari Batik Air langsung naik Pesawat TNI
Baca juga: Petugas semprotkan cairan khusus pada WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Batam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020