PDI Perjuangan (PDIP) akan melakukan penghijauan yang dipusatkan di perkebunan teh dan kina di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/2), yang merupakan puncak kegiatan dari rangkaian program mencintai bumi yang wajib dilakukan oleh seluruh anggota dan kader PDIP.

"Gerakan mencintai bumi ini ditandai dengan menanam pohon, membersihkan daerah aliran sungai (DAS), juga melakukan proses pengelolaan sampah dari rumah tangga, memisahkan sampah organik dan non-organik, serta melakukan gerakan menyelamatkan sumber-sumber mata air," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Sabtu.

Menurut Hasto, gerakan mencintai bumi yang dilakukan PDIP adalah sebuah gerakan untuk menunjukkan bahwa politik itu merawat kehidupan.

"Berpolitik itu membangun peradaban. Politik itu menyentuh hal yang sangat fundamental yakni bagaimana kita bertanggung jawab, tidak hanya kepada manusia, tapi juga pada keseimbangan alam raya," katanya.

Gerakan menanam pohon yang puncaknya dilakukan di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (2/2), menurut Hasto, sudah dimulai sejak 23 Januari lalu, dan akan berlanjut sampai akhir Mei mendatang.

"Setelah program mencintai bumi yang ditandai penanaman pohon berakhir, maka akan dilanjutkan dengan program bulan Bung Karno, pada Juni," katanya.

Hasto menjelaskan, kegiatan menanam pohon ini juga dilandasi pertimbangan, bahwa peringatan ulang tahun PDIP pada 10 Januari bersamaan dengan hari menanam pohon se-dunia yang ditetapkan pada 10 Januari.

Pertimbangan lainnya, kata dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sangat perhatian pada upaya mencintai bumi, berulang tahun pada 23 Januari.

"Pada ulang tahun ke-47 PDIP, ditetapkan komitmen bersama untuk melakukan apa yang menjadi perhatian Ibu Megawati, yakni mencintai bumi yang ditandai dengan penanaman pohon, membersihkan daerah aliran sungai, dan mengolah sampah organik menjadi kompos," katanya.

Baca juga: Pembangunan 29 km Jalan Cikadu-Ciwidey telah tuntas

Baca juga: Polres Cianjur tanam 3.000 pohon di daerah zona merah bencana


 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020