Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa dan pada kegiatan tersebut juga menyerahkan bantuan logistik untuk penanganan banjir dan pengungsi.
Selain itu Wagub Uu mendengarkan semua keluhan dan permintaan dari masyarakat terdampak banjir, mulai dari bantuan logistik sampai sarana dan prasarana yang diperlukan.
"Saya mendengar langsung apa yang diharapkan masyarakat, tadi ada yang minta perahu karena perahu dari desa sudah rusak, tadi juga ada yang minta sembako karena mereka tidak bisa masak. Jadi yang didengar dan dilihat oleh kami hari ini akan kami bawa ke tingkat provinsi untuk segera ditindaklanjuti," kata Uu.
Selain itu, kata Uu, masyarakat memerlukan saluran air di sepanjang sungai supaya genangan surut lebih cepat.
Dia pun menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar akan menindak perusahaan-perusahaan yang membuang limbah saat banjir.
"Ada keinginan masyarakat membuat selokan atau sungai itu diluruskan supaya air cepat langsung ke sungai Citarum. Tapi di sini ada sebuah perusahaan yang tanah itu dijadikan tempat parkir, oleh karena itu kami akan berkoordinasi hari ini kepada mereka (perusahaan) bagaimana caranya supaya mereka memberikan izin tanah itu disodet (digali) atau apa saja supaya air lurus alurnya jadi air cepat surutnya," katanya.
"Kedua, kami merasa prihatin karena menurut informasi dari masyarakat banyak perusahaan di sekitar yang di saat banjir datang dia malah membuang limbah termasuk limbah pabrik, limbah batu bara sehingga dampaknya sangat terasa mulai dari bau sampai yang lainnya. Hal ini juga akan kami sampaikan kepada pihak kepolisian dan tentara untuk mencari pabrik mana yang seperti itu," tambahnya.
Wagub Uu mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk memperhatikan keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), khususnya di sekolah-sekolah yang terendam.
"Anak-anak ini tetap harus belajar, tempatnya di mana, sehingga mereka tetap tidak libur. Sekarang sudah hampir seminggu libur," katanya.
Baca juga: Wagub Jabar minta anak terdampak banjir tetap bersekolah walau di pengungsian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Selain itu Wagub Uu mendengarkan semua keluhan dan permintaan dari masyarakat terdampak banjir, mulai dari bantuan logistik sampai sarana dan prasarana yang diperlukan.
"Saya mendengar langsung apa yang diharapkan masyarakat, tadi ada yang minta perahu karena perahu dari desa sudah rusak, tadi juga ada yang minta sembako karena mereka tidak bisa masak. Jadi yang didengar dan dilihat oleh kami hari ini akan kami bawa ke tingkat provinsi untuk segera ditindaklanjuti," kata Uu.
Selain itu, kata Uu, masyarakat memerlukan saluran air di sepanjang sungai supaya genangan surut lebih cepat.
Dia pun menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar akan menindak perusahaan-perusahaan yang membuang limbah saat banjir.
"Ada keinginan masyarakat membuat selokan atau sungai itu diluruskan supaya air cepat langsung ke sungai Citarum. Tapi di sini ada sebuah perusahaan yang tanah itu dijadikan tempat parkir, oleh karena itu kami akan berkoordinasi hari ini kepada mereka (perusahaan) bagaimana caranya supaya mereka memberikan izin tanah itu disodet (digali) atau apa saja supaya air lurus alurnya jadi air cepat surutnya," katanya.
"Kedua, kami merasa prihatin karena menurut informasi dari masyarakat banyak perusahaan di sekitar yang di saat banjir datang dia malah membuang limbah termasuk limbah pabrik, limbah batu bara sehingga dampaknya sangat terasa mulai dari bau sampai yang lainnya. Hal ini juga akan kami sampaikan kepada pihak kepolisian dan tentara untuk mencari pabrik mana yang seperti itu," tambahnya.
Wagub Uu mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk memperhatikan keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), khususnya di sekolah-sekolah yang terendam.
"Anak-anak ini tetap harus belajar, tempatnya di mana, sehingga mereka tetap tidak libur. Sekarang sudah hampir seminggu libur," katanya.
Baca juga: Wagub Jabar minta anak terdampak banjir tetap bersekolah walau di pengungsian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020