Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan mendampingi korban pencabulan yang dibawa kabur selama empat tahun dan pulang dalam kondisi hamil yang kasusnya tengah ditangani di Mapolres Cianjur, Jawa Barat.

"Kasus persetubuhan di Cianjur harus menjadi perhatian semua pihak karena korban anak di bawah umur baru berusia 15 tahun dan sedang hamil 9 bulan," kata Komisioner KPAI, Ai Maryati saat dihubungi Selasa.

Pihaknya akan mempertanyakan ke sejumlah pihak terkait hilangnya korban sampai empat tahun lamanya yang seharusnya dapat ditemukan jika pencarian keluarga, pemerintah daerah dan kepolisian dimaksimalkan.

"Kami akan pertanyakan peran kepolisian dalam pencarian yang sampai empat tahun, tidak membuahkan hasil. Selama empat tahun korban menjadi budak nafsu pelaku hingga hamil," katanya.

Pihaknya akan mendorong agar pelaku dijerat dengan hukuman yang berat, berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak. Namun yang terpenting kedatangan mereka ke Cianjur untuk memberikan pendampingan pada korban.

"Kemungkinan korban memiliki tekanan secara psikologis karena usia yang masih sangat dini sudah menjadi korban dari persetubuhan hingga hamil. Kemungkinan traumatis yang dialami korban," katanya.

Rencananya ungkap dia, pihaknya akan membahas kasus tersebut secara internal di KPAI agar segera ditindaklanjuti. KPAI juga akan berkomunikasi dengan Kementerian Sosial untuk memperhatikan masa depan korban, baik dari sisi psikologis, pendidikan dan ekonomi.

Sementara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur, akan memberikan pendampingan dan segera membawa korban untuk diberikan konseling oleh psikolog.

"Kami akan berupaya agar korban dapat pembinaan dan dapat dipulihkan kembali melalui pendampingan dan konseling oleh psikolog. Kami juga sudah koordinasi dengan KPAI terkait kasus ini," katanya Kabid Advokasi dan Penangana Perkara P2TP2A Cianjur, Lidiya Umar.

Baca juga: Dinas Kesehatan Cianjur intruksikan puskemas siaga virus corona

Baca juga: Polres Cianjur amankan pembakar sepeda motor yang ikut unjuk rasa


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020