Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengungkapkan aliran sungai di kawasan perkotaan Sumedang rawan terjadi banjir bandang yang bisa menerjang permukiman penduduk pada musim hujan seperti yang sudah terjadi di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Sumedang Selatan, dengan membawa korban dua warga meninggal dan dua orang kritis.

"Rawan banjir bandang, terutama Sungai Cipeles yang melintasi Kota Sumedang," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi melalui telepon seluler di Sumedang, Senin.

Ia menuturkan, sekitar aliran sungai di wilayah perkotaan Sumedang terdapat banyak permukiman penduduk yang berpotensi terdampak bahaya bencana banjir bandang.

Selama ini, kata dia, BPBD Sumedang terus melakukan sosialisasi dan memberi peringatan kepada warga yang tinggal sekitar bantaran sungai untuk selalu waspada terhadap ancaman banjir bandang pada musim hujan.

"Memang banyak (rumah) selama ini peringatan saja, terutama warga yang berada di bantaran sungai," katanya.

Ia menyampaikan, terakhir bencana banjir bandang dari luapan sungai kemudian menggerus areal lahan persawahan di Kampung Cilipung, Kelurahan Pasanggrahan, Minggu (26/1) siang.

Peristiwa itu, kata dia, menyebabkan empat warga yang sedang beraktivitas di sawah terseret arus banjir bandang, dua orang di antaranya meninggal dunia dan warga lainnya selamat.

"Curah hujan yang tinggi, kemiringan tanah yang curam serta jenis tanah yang gembur memicu terjadinya longsor di sana," katanya.

Yedi mengimbau masyarakat untuk tidak masuk ke aliran sungai maupun beraktivitas sekitar longsoran tanah karena khawatir terjadi longsor susulan.

"Secara umum kami imbau kepada masyarakat di Kabupaten Sumedang terutama yang berada di bantaran sungai untuk waspada," katanya.

Baca juga: BPBD Sumedang siapkan santunan bagi korban bencana longsor

Baca juga: 413 sekolah di Kabupaten Bandung terendam banjir

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020