Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia Xiao Qian akan mendorong para investor dari "Negara Tirai Bambu" untuk berinvestasi di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam bidang pertanian.
"Desa Sukajaya ini mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian dan mempunyai kesamaan di beberapa desa di China ditambah kepala desanya sudah belajar mengolah potensi pertanian di China. Maka dari itu, saya sebagai Duta Besar akan meminta para investor agar bisa menanamkan modalnya di sini," kata Xiao dalam sambutannya saat kunjungan kerja ke Desa Sukajaya, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, Desa Sukajaya ini kaya akan berbagai produk pertanian yang mumpuni, salah satunya tanaman suji yang China dinamai bunga abadi. Ternyata, di salah satu desa di China pun mengembangkan produk ini.
Selain itu, kata dia, penanaman modal itu untuk membantu meningkatkan perekonomian dan mendongkrak nilai produknya. Pihaknya juga mengapresiasi warga Desa Sukajaya yang mampu mengembangkan berbagai produk pertanian yang tidak hanya sebatas bahan baku, tetapi juga produk turunannya.
Kedatangannya ke desa itu pun membawa beberapa program dan bantuan, seperti mendistribusikan dua truk China yang diproduksi di Banten untuk membantu warga desa mendistribusikan berbagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program lainnya adalah pertukaran ilmu dan penelitian dengan mengirimkan warga Desa Sukajaya ke China maupun sebaliknya. Kemudian akan membantu ekspor produk UMKM di desa ini ke China. Kemudian program pelatihan Bahasa Mandarin yang kebetulan diminta langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyambut baik kedatangan Dubes China ke Desa Sukajaya dengan niat mendatangkan investor untuk berinvestasi di desa tersebut.
"Kami bersyukur dengan kemitraan seperti ini bisa menggugah investor untuk menanamkan modalnya. Apalagi belum lama ini kita sudah kedatangan berbagai investor dari luar negeri yang ingin berinvestasi di Geopark Cilletuh Palabuhan Ratu khususnya di sektor pariwisata dan pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Desa Sukajaya ini mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian dan mempunyai kesamaan di beberapa desa di China ditambah kepala desanya sudah belajar mengolah potensi pertanian di China. Maka dari itu, saya sebagai Duta Besar akan meminta para investor agar bisa menanamkan modalnya di sini," kata Xiao dalam sambutannya saat kunjungan kerja ke Desa Sukajaya, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, Desa Sukajaya ini kaya akan berbagai produk pertanian yang mumpuni, salah satunya tanaman suji yang China dinamai bunga abadi. Ternyata, di salah satu desa di China pun mengembangkan produk ini.
Selain itu, kata dia, penanaman modal itu untuk membantu meningkatkan perekonomian dan mendongkrak nilai produknya. Pihaknya juga mengapresiasi warga Desa Sukajaya yang mampu mengembangkan berbagai produk pertanian yang tidak hanya sebatas bahan baku, tetapi juga produk turunannya.
Kedatangannya ke desa itu pun membawa beberapa program dan bantuan, seperti mendistribusikan dua truk China yang diproduksi di Banten untuk membantu warga desa mendistribusikan berbagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program lainnya adalah pertukaran ilmu dan penelitian dengan mengirimkan warga Desa Sukajaya ke China maupun sebaliknya. Kemudian akan membantu ekspor produk UMKM di desa ini ke China. Kemudian program pelatihan Bahasa Mandarin yang kebetulan diminta langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyambut baik kedatangan Dubes China ke Desa Sukajaya dengan niat mendatangkan investor untuk berinvestasi di desa tersebut.
"Kami bersyukur dengan kemitraan seperti ini bisa menggugah investor untuk menanamkan modalnya. Apalagi belum lama ini kita sudah kedatangan berbagai investor dari luar negeri yang ingin berinvestasi di Geopark Cilletuh Palabuhan Ratu khususnya di sektor pariwisata dan pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020