Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar Haul Pangeran Diponegoro sebagai salah satu upaya mengedukasi masyarakat tentang sejarah kepahlawanan sosok yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada 1825-1830 itu.
"Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah bagaimana melawan penjajah Belanda di Kota Magelang. Kita akan mendoakan beliau, sekaligus menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk mencintai bangsa ini melalui sejarah beliau," kata Ketua Umum Acara Haul Pangeran Diponegoro, Tugono di Magelang, Senin.
Pangeran Diponegoro menggelorakan Perang Jawa (1825-1830) melawan penjajahan Belanda, namun kemudian ditangkap Jenderal De Kock di Gedung Keresidenan Kedu di Kota Magelang, selanjutnya dibawa ke Batavia (Jakarta) lalu ke Manado (Sulawesi Utara), dan kemudian dipindahkan ke Makassar (Sulawesi Selatan) hingga wafatnya pada 8 Januari 1855 dalam usia 70 tahun.
Tugono yang juga Camat Magelang Tengah itu, mengatakan Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah penting tentang semangat kepahlawanan bagi Bangsa Indonesia di Kota Magelang.
Haul Pangeran Diponegoro, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, rencananya pada Rabu (8/1) di Museum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di kompleks gedung eks-Keresidenan Kedu di mana terdapat juga Museum Diponegoro.
"Haul tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-3. Tahun ini akan menghadirkan Ki Roni Sodewo, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Adi). Ki Sodewo akan memberikan ceramah singkat kesejarahan perjuangan Pangeran Diponegoro," kata dia.
Rangkaian acara rencananya juga diisi dengan doa bersama dan siraman rohani oleh K.H. Yakub Mubarok dari Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pihak panitia, antara lain juga mengundang kehadiran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi, unsur Forpimda Kota Magelang, trah Pangeran Diponegoro, sejarawan, perwakilan pelajar se-Kota Mgaelang, dan masyarakat umum dalam acara tersebut.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang Ahmad Ludin Idris mengatakan Haul Pangeran Diponegoro salah satu acara dalam rangkaian kegiatan sepanjang 2020 bernama "Magelang Moncer Serius" (Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius).
"Kegiatan ini mengolaborasikan pendidikan dan keagamaan yang diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan serta rohani masyarakat," kata dia.
Kegiatan "Magelang Moncer Serius 2020" dibuka melalui Gebyar Pariwisata pada malam Tahun Baru 2020 di alun-alun setempat.
Sedikitnya 46 agenda iven diselenggarakan dalam "Magelang Moncer Serius 2020", baik oleh Pemkot Magelang maupun masyarakat, antara lain terkait dengan seni, budaya, olahraga, pertanian, peternakan, dan pendidikan.
Baca juga: Gus Mus: Mahfud MD itu kiai yang tertutupi jabatan
Baca juga: Radesa Institute selenggarakan lomba dan pameran foto Gus Dur "Sang Maha Guru"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah bagaimana melawan penjajah Belanda di Kota Magelang. Kita akan mendoakan beliau, sekaligus menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk mencintai bangsa ini melalui sejarah beliau," kata Ketua Umum Acara Haul Pangeran Diponegoro, Tugono di Magelang, Senin.
Pangeran Diponegoro menggelorakan Perang Jawa (1825-1830) melawan penjajahan Belanda, namun kemudian ditangkap Jenderal De Kock di Gedung Keresidenan Kedu di Kota Magelang, selanjutnya dibawa ke Batavia (Jakarta) lalu ke Manado (Sulawesi Utara), dan kemudian dipindahkan ke Makassar (Sulawesi Selatan) hingga wafatnya pada 8 Januari 1855 dalam usia 70 tahun.
Tugono yang juga Camat Magelang Tengah itu, mengatakan Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah penting tentang semangat kepahlawanan bagi Bangsa Indonesia di Kota Magelang.
Haul Pangeran Diponegoro, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, rencananya pada Rabu (8/1) di Museum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di kompleks gedung eks-Keresidenan Kedu di mana terdapat juga Museum Diponegoro.
"Haul tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-3. Tahun ini akan menghadirkan Ki Roni Sodewo, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Adi). Ki Sodewo akan memberikan ceramah singkat kesejarahan perjuangan Pangeran Diponegoro," kata dia.
Rangkaian acara rencananya juga diisi dengan doa bersama dan siraman rohani oleh K.H. Yakub Mubarok dari Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pihak panitia, antara lain juga mengundang kehadiran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi, unsur Forpimda Kota Magelang, trah Pangeran Diponegoro, sejarawan, perwakilan pelajar se-Kota Mgaelang, dan masyarakat umum dalam acara tersebut.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang Ahmad Ludin Idris mengatakan Haul Pangeran Diponegoro salah satu acara dalam rangkaian kegiatan sepanjang 2020 bernama "Magelang Moncer Serius" (Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius).
"Kegiatan ini mengolaborasikan pendidikan dan keagamaan yang diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan serta rohani masyarakat," kata dia.
Kegiatan "Magelang Moncer Serius 2020" dibuka melalui Gebyar Pariwisata pada malam Tahun Baru 2020 di alun-alun setempat.
Sedikitnya 46 agenda iven diselenggarakan dalam "Magelang Moncer Serius 2020", baik oleh Pemkot Magelang maupun masyarakat, antara lain terkait dengan seni, budaya, olahraga, pertanian, peternakan, dan pendidikan.
Baca juga: Gus Mus: Mahfud MD itu kiai yang tertutupi jabatan
Baca juga: Radesa Institute selenggarakan lomba dan pameran foto Gus Dur "Sang Maha Guru"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020