Warga di pesisir selatan Cianjur, Jawa Barat, berharap infrastruktur menuju sejumlah pantai yang merupakan destinasi wisata baru di wilayah tersebut segera dibangun dinas terkait di Pemkab Cianjur, guna meningkatkan angka kunjungan dan meningkatkan roda perekonomian warga.

"Sebagian besar akses menuju pantai yang merupakan destinasi wisata baru di wilayah selatan tidak pernah ramai di kunjungi wisatawan karena jalan menuju pantai tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua apalagi roda empat karena belum pernah tersentuh pembangunan," kata Rahmat (54) tokoh masyarakat selatan pada wartawan Senin.

Ia menyebutkan infrastruktur menuju Pantai Sereg-Kecamatan Sindangbarang, Lugina-Kecamatan Agrabinta dan Batu Kukumbung-Cikalapa, Kecamatan Cidaun, hingga saat ini belum pernah tersentuh pembangunan. Sehingga warga berharap terbukanya jalur menuju pantai dapat menjadi ladang mereka membuka usaha.

Meskipun memiliki keindahan alam yang sangat menjanjikan dan tidak sama dengan pantai lain di Jawa Barat atau Indonesia pada umumnya itu, membuat pantai baru di selatan Cianjur tidak banyak dikenal wisatawan baik lokal hingga luar negeri.

"Sebagian kecil wisatawan yang datang ikut mempromosikan pantai-pantai tersebut karena mereka merasakan sulitnya untuk sampai ke lokasi, meskipun pantainya dikelilingi bukit-bukit berumput hijau atau batu karang berlumut layaknya pantai di Bali," katanya.

Ia menilai penataan dan pembangunan infrastruktur menuju tempat wisata tidak hanya terfokus di wilayah utara dan perkotaan karena Cianjur memiliki bentangan pantai yang panjang dan lokasinya cukup menjual. Sehingga pemerintah daerah segera melakukan pemerataan pembangunan agar masyarakat sejahtera.

"Setiap tahun banyak wisatawan asing yang datang ke pantai Jayanti dan Apra, namun kembali mereka tidak merekomendasi tempat wisata tersebut karena jalan menuju lokasi buruk bahkan masih berlandaskan batu belum beraspal," katanya.

Setiap tahun ungkap Rahmat, dia dan sejumlah pemandu wisata yang bisa berbahasa asing kerap mendampingi wisatawan dari Eropa yang datang ke pantai selatan karena tergiur melihat keindahan alamnya yang mereka lihat dari sosial media.

Namun ketika datang ke lokasi, mereka banyak memberikan masukan terkait pengelolaan dan pengembangan yang seharusnya dilakukan pemerintah daerah karena pemandangan di pantai selatan tidak ada di negara mereka.

Pihaknya berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, dapat segera memperhatikan keberadaan pantai yang dapat dijual untuk wisatawan dalam dan luar negeri karena keindahan alam pengunungan dan lautan luas yang dimiliki.

Sementara Vikri Pratama wisatawan yang merupakan anggota klub motor Machine Raider Indonesia, mengatakan setiap tahun melakukan pelantikan anggota baru di pantai selatan Cianjur.

Namun hingga pelantikan angkatan ke V di pantai yang sama, dia melihat tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah daerah, keberadaan pantai di Kecamatan Cidaun dan Sindangbarang yang mereka banggakan hingga ke luar negeri terkesan terlantar.

"Tahun lalu kawasan pantai Apra dan Sereg masih banyak di kunjungi wisatawan. Namun tahun ini, sangat sepi dan terkesan tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah, buktinya tidak ada perkembangan atau perubahan di sepanjang pantai selatan," katanya.

Ia menjelaskan, klub motor tempatnya bernaung memiliki cabang di luar negeri seperti Jerman dan Tenesse-Amerika Serikat yang anggotanya tertarik untuk berkunjung ke Cianjur.

Namun melihat kondisi jalan dan minimnya fasilitas penunjang di sepanjang pantai selatan, membuat klub belum siap memberikan rekomendasi agar mereka datang ke Cianjur. Pihaknya berharap Pemkab Cianjur, dapat mengembangkan pantai selatan sebagai daerah kunjungan wisata andalan.

"Kami sebagai klub yang lahir di Cianjur, siap membantu promosi hingga ke luar negeri. Kalau sarana dan prasarana lengkap, kami berani menggelar pelantikan anggota baru dari luar negeri di pantai selatan," katanya.

Baca juga: Pohon tumbang timpa minibus di jalur Cipanas-Cianjur

Baca juga: Gunung Gede Pangrango ditutup untuk pendakian selama 3 bulan

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019