Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menyepakati kerangka kerja sama penggunaan mata uang lokal yakni rupiah dan yen untuk transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung (local currency settlement/LCS) kedua negara.

BI dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis, mengatakan nota kesepahaman kerja sama LCS tersebut ditandatangani Perry dan Taro Aso di Tokyo, Jepang, Kamis waktu setempat.

"Kementerian Keuangan Jepang dan Bank Indonesia mencapai kesepakatan bersama terkait inisiatif untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung, yang meliputi antara lain, penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan perdagangan antarbank antara mata uang yen dan rupiah," tulis rilis Bank Sentral.

Kerja sama antara dua negara ini juga akan diperkuat dengan pertukaran informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas Jepang dan Indonesia.

BI memandang kerja sama LCS ini adalah tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Jepang dan Indonesia.

Masing-masing negara memandang hal tersebut akan berkontribusi positif dalam mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung antara kedua negara.

Adapun kerangka kerja sama LCS adalah penyelesaian transaksi perdagangan antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara dengan penyelesaian  transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah negara masing-masing.

Sebelum dengan Jepang, Bank Indonesia telah melaksanakan kerja sama LCS dengan Malaysia (Bank Negara Malaysia/BNM) dan Thailand (Bank of Thailand/BoT).

Baca juga: Jepang, Korea dan Australia tawarkan bangun ibu kota negara baru

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019