Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Yeyen Tumena, menyebut dua gol yang diperoleh Malaysia adalah "hadiah" dari kesalahan yang dibuat para pemainnya sendiri.
Akibatnya, Indonesia takluk 0-2 dari tuan rumah dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa.
"Kita kehilangan satu peluang untuk bisa bikin gol, kemudian orang bisa bikin gol dari kesalahan kita," kata Yeyen dalam jumpa pers purnalaga.
"Dua gol Malaysia adalah 'hadiah' dari para pemain," ujarnya menambahkan.
Dua gol kemenangan Malaysia dicetak oleh Muhammad Safawi Rasid pada menit ke-30 dan ke-73 memang sarat dengan "kontribusi" kesalahan skuat Garuda.
Gol pertama dicetak Safawi lewat eksekusi tendangan bebas setelah kapten Indonesia Rudolof Yanto Basna melakukan pelanggaran tak jauh dari kotak penalti.
Lantas gol keduanya juga lahir dari keteledoran Yanto Basna dalam situasi bertahan yang dimanfaatkan dengan optimal oleh Safawi untuk menggandakan keunggulan Malaysia.
Indonesia punya dua peluang berbahaya pada babak pertama, yakni tembakan Febri Haryadi yang ditepis kiper Malaysia Khairullazhan bin Mohd. Khalid dan tendangan Greg Nwokolo yang gagal bersarang ke gawang yang saat itu sudah ditinggalkan kiper pengganti Mohd. Farizal Marlias.
Sedangkan pada babak kedua, setelah tertinggal dua gol, Indonesia mendapatkan kesempatan emas untuk memperkecil ketertinggalan lewat titik putih pada menit ke-83. Alih-alih berbuah gol, tembakan Osas Saha yang bertindak sebagai algojo mudah dijinakkan Farizal Marlias.
Yeyen menolak membesar-besarkan kegagalan eksekusi penalti tersebut, sembari berseloroh bahwa pemain legendaris macam Diego Maradona maupun salah satu pesepak bola terbaik dunia saat ini Lionel Messi sekalipun pernah mengalami momen serupa.
"Tetapi kalau dibilang momen penalti sebagai kebangkitan saya juga setuju, tetapi apapun itu pertandingan hanya 90 menit hasil sudah ada dan kita tidak bisa mengubahnya," katanya.
Sementara itu Febri Haryadi memilih mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan memetik kemenangan.
"Yang jelas saya pribadi dan tim sudah bekerja keras di lapangan," katanya.
"Kita tahu hasil tidak memuaskan dan mengecewakan namun para pemain sudah bekerja keras di lapangan dan peluang juga banyak tetapi kami gagal memanfaatkan peluang sehingga gagal memenangkan pertandingan," ujarnya menambahkan.
Hasil buruk di Malaysia membuat Indonesia kian terpuruk sebagai tim juru kunci klasemen Grup G dengan catatan nirpoin dalam lima laga yang sudah dijalani dan dipastikan sudah tidak punya peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Padahal, Indonesia masih punya jadwal tiga laga tersisa yakni melawat ke Thailand pada 26 Maret 2020, menjamu Uni Emirat Arab lima hari berselang dan bertolak ke Vietnam pada 4 Juni 2020.
Baca juga: Egy bawa timnas U-23 Indonesia tundukkan Iran 2-1
Baca juga: Serangan balik Timnas U-22 tidak berjalan lancar, kata Pelatih Indra SJafri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Akibatnya, Indonesia takluk 0-2 dari tuan rumah dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa.
"Kita kehilangan satu peluang untuk bisa bikin gol, kemudian orang bisa bikin gol dari kesalahan kita," kata Yeyen dalam jumpa pers purnalaga.
"Dua gol Malaysia adalah 'hadiah' dari para pemain," ujarnya menambahkan.
Dua gol kemenangan Malaysia dicetak oleh Muhammad Safawi Rasid pada menit ke-30 dan ke-73 memang sarat dengan "kontribusi" kesalahan skuat Garuda.
Gol pertama dicetak Safawi lewat eksekusi tendangan bebas setelah kapten Indonesia Rudolof Yanto Basna melakukan pelanggaran tak jauh dari kotak penalti.
Lantas gol keduanya juga lahir dari keteledoran Yanto Basna dalam situasi bertahan yang dimanfaatkan dengan optimal oleh Safawi untuk menggandakan keunggulan Malaysia.
Indonesia punya dua peluang berbahaya pada babak pertama, yakni tembakan Febri Haryadi yang ditepis kiper Malaysia Khairullazhan bin Mohd. Khalid dan tendangan Greg Nwokolo yang gagal bersarang ke gawang yang saat itu sudah ditinggalkan kiper pengganti Mohd. Farizal Marlias.
Sedangkan pada babak kedua, setelah tertinggal dua gol, Indonesia mendapatkan kesempatan emas untuk memperkecil ketertinggalan lewat titik putih pada menit ke-83. Alih-alih berbuah gol, tembakan Osas Saha yang bertindak sebagai algojo mudah dijinakkan Farizal Marlias.
Yeyen menolak membesar-besarkan kegagalan eksekusi penalti tersebut, sembari berseloroh bahwa pemain legendaris macam Diego Maradona maupun salah satu pesepak bola terbaik dunia saat ini Lionel Messi sekalipun pernah mengalami momen serupa.
"Tetapi kalau dibilang momen penalti sebagai kebangkitan saya juga setuju, tetapi apapun itu pertandingan hanya 90 menit hasil sudah ada dan kita tidak bisa mengubahnya," katanya.
Sementara itu Febri Haryadi memilih mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan memetik kemenangan.
"Yang jelas saya pribadi dan tim sudah bekerja keras di lapangan," katanya.
"Kita tahu hasil tidak memuaskan dan mengecewakan namun para pemain sudah bekerja keras di lapangan dan peluang juga banyak tetapi kami gagal memanfaatkan peluang sehingga gagal memenangkan pertandingan," ujarnya menambahkan.
Hasil buruk di Malaysia membuat Indonesia kian terpuruk sebagai tim juru kunci klasemen Grup G dengan catatan nirpoin dalam lima laga yang sudah dijalani dan dipastikan sudah tidak punya peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Padahal, Indonesia masih punya jadwal tiga laga tersisa yakni melawat ke Thailand pada 26 Maret 2020, menjamu Uni Emirat Arab lima hari berselang dan bertolak ke Vietnam pada 4 Juni 2020.
Baca juga: Egy bawa timnas U-23 Indonesia tundukkan Iran 2-1
Baca juga: Serangan balik Timnas U-22 tidak berjalan lancar, kata Pelatih Indra SJafri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019