Seorang warga Desa Sirnamekar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan yang dibagikan salah seorang warga yang melaksanakan acara haul keluarga.
Sementara puluhan warga dari beberapa dusun di desa tersebut harus mendapatkan penanganan medis dari pihak Puskesmas setempat.
"Warga yang meninggal diduga akibat keracunan tersebut diketahui bernama Ols (54) warga Kampung Puncaknangka, Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.
Informasi yang dihimpun, keracunan massal ini berasal saat salah seorang warga di desa tersebut melaksanakan haul pada Jumat, (15/11) sekitar pukul 17.00 WIB yang kemudian membagikan makanan kepada masyarakat yang hadir.
Awalnya warga yang menikmati makanan itu tidak mengalami gejala keracunan tapi keesokan harinya atau pada Sabtu (16/11) satu persatu warga mengalami pusing, mual, muntah hingga buang air besar berulang kali.
Akibatnya sebanyak 34 warga dari beberapa dusun di desa tersebut harus mendapatkan penanganan medis dari pihak Puskesmas setempat bahkan, tiga warga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon karena kondisinya yang terus melemah.
Tiga warga itu diketahui bernama Olis warga Kampng Puncaknangka, Yoyoh (56) dan Dayat (60) warga Kampung Cijoho namun, karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun Olis akhirnya meninggal dunia pada Minggu (17/11).
Sementara, Yoyoh saat ini kritis dan masih mendapatkan pemeriksaan intensif dari tim medis rumah sakit dan untuk Dayat kondisinya sudah mulai membaik. Hingga saat ini jumlah warga yang mengalami keracunan masih terus bertambah dan kemungkinan dirujuk ke RSUD Jampangkulon.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Pemdes setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta menyiagakan relawan untuk membantu warga seperti mengevakuasi ke tempat layanan kesehatan," tambahnya.
Daeng mengatakan pihaknya juga baru mendapatkan informasi dari petugas Pemdes setempat bahwa ada penambahan dua warga yang dirujuk ke rumah sakit atas nama Yanti (19) warga Kampung Cijoho dan Empur (53) warga Kampung Tipar.
Hingga saat ini petugas kepolisian dan tim dari Dinkes masih melakukan pendataan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk dilakukan uji laboratorium agar bisa diketahui penyebab keracunan massal ini.
Baca juga: Belasan warga Sukanagara keracunan nasi tumpeng hajatan
Baca juga: Siswa keracunan umbi gadung dirawat intensif di Puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Sementara puluhan warga dari beberapa dusun di desa tersebut harus mendapatkan penanganan medis dari pihak Puskesmas setempat.
"Warga yang meninggal diduga akibat keracunan tersebut diketahui bernama Ols (54) warga Kampung Puncaknangka, Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Minggu.
Informasi yang dihimpun, keracunan massal ini berasal saat salah seorang warga di desa tersebut melaksanakan haul pada Jumat, (15/11) sekitar pukul 17.00 WIB yang kemudian membagikan makanan kepada masyarakat yang hadir.
Awalnya warga yang menikmati makanan itu tidak mengalami gejala keracunan tapi keesokan harinya atau pada Sabtu (16/11) satu persatu warga mengalami pusing, mual, muntah hingga buang air besar berulang kali.
Akibatnya sebanyak 34 warga dari beberapa dusun di desa tersebut harus mendapatkan penanganan medis dari pihak Puskesmas setempat bahkan, tiga warga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon karena kondisinya yang terus melemah.
Tiga warga itu diketahui bernama Olis warga Kampng Puncaknangka, Yoyoh (56) dan Dayat (60) warga Kampung Cijoho namun, karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun Olis akhirnya meninggal dunia pada Minggu (17/11).
Sementara, Yoyoh saat ini kritis dan masih mendapatkan pemeriksaan intensif dari tim medis rumah sakit dan untuk Dayat kondisinya sudah mulai membaik. Hingga saat ini jumlah warga yang mengalami keracunan masih terus bertambah dan kemungkinan dirujuk ke RSUD Jampangkulon.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Pemdes setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta menyiagakan relawan untuk membantu warga seperti mengevakuasi ke tempat layanan kesehatan," tambahnya.
Daeng mengatakan pihaknya juga baru mendapatkan informasi dari petugas Pemdes setempat bahwa ada penambahan dua warga yang dirujuk ke rumah sakit atas nama Yanti (19) warga Kampung Cijoho dan Empur (53) warga Kampung Tipar.
Hingga saat ini petugas kepolisian dan tim dari Dinkes masih melakukan pendataan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk dilakukan uji laboratorium agar bisa diketahui penyebab keracunan massal ini.
Baca juga: Belasan warga Sukanagara keracunan nasi tumpeng hajatan
Baca juga: Siswa keracunan umbi gadung dirawat intensif di Puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019