Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu dengan berdonasi kepada warga Gaza, Palestina yang mengalami serangan roket oleh militer Israel pada Selasa (12/11).
Branch Manager ACT Jawa Barat, Renno I Mahmoeddin mengatakan lebih dari 40 warga Palestina tewas atas adanya serangan bombardir tersebut. Menurutnya dari seluruh korban yang tewas, di antaranya terdiri dari beberapa anak kecil serta satu keluarga.
"Kondisi kita jauh lebih baik daripada saudara-saudara kita di Gaza, kita masih bisa tidur nyenyak, masih bisa mengikuti salat Jumat," kata Renno di Masjid Al-Imtiyaaz, Kota Bandung, Jumat.
Selain itu, serangan bombardir tersebut juga mengakibatkan sebanyak 85 warga luka-luka dan menyebabkan banyak bangunan rumah rata dengan tanah.
Menurutnya, serangan itu merupakan kali keempat dalam tahun 2019. Namun serangan demi serangan yang dilancarkan militer Israel tersebut menurutnya bukan suatu hal baru.
Pihak ACT juga menurutnya telah menjalin hubungan kemanusiaan dengan Palestina sejak tahun 2008. Saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 25 relawan ACT yang bersiaga di Palestina, khusunya di Gaza.
Dia mengatakan bantuan sudah dipersiapkan dan akan diberikan untuk merespon situasi darurat terkini di Gaza, utamanya adalah bantuan medis. Hingga saat ini, ada beberapa bantuan yang telah disiapkan, yaitu posko First Response.
Posko tersebut didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat perbatasan-perbatasan yang digunakan untuk melayani dan menangani kasus gawat darurat untuk para korban.
Selain itu, menurutnya ACT juga menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius seperti operasi medis hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs).
Untuk warga atau keluarga yang ditinggal wafat karena menjadi korban agresi, ACT juga menurutnya menyiapkan pemberian bantuan dalam bentuk santunan.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Ahmed Alsafadi yang merupakan warga Palestina. Dia mengatakan warga Palestina bukan hanya menjaga kehormatan negara, melainkan pula menjaga kehormatan umat muslim khususnya mempertahankan Masjid Al-Aqsha.
"Serangan terus menerus itu menjadi sebuah pertanyaan bagi kami, kenapa Gaza selalu dikepung, dibombardir. Gaza memang kecil (wilayahnya), tapi tidak berarti kecil bagi kami," kata Ahmed.
Menurutnya, warga Indonesia bisa membantu Palestina dengan tiga cara, yakni mendoakan, menyemangati, serta berjihad. Namun jihad yang ia maksud bukan selalu berperang, melainkan juga melalui cara bedonasi.
Dengan demikian, ACT terus mengajak masyarakat dermawan untuk bersama membantu warga terdampak konflik kemanusiaan di Palestina. Masyarakat dapat berdonasi langsung melalui tautan bit.ly/sahabatdermawanACT atau salurkan melaui Bank Syariah Mandiri dengan nomor rekening 7068544313, atas nama Aksi Cepat Tanggap.
Baca juga: ACT kecam keras serangan Israel yang tewaskan 32 warga Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Branch Manager ACT Jawa Barat, Renno I Mahmoeddin mengatakan lebih dari 40 warga Palestina tewas atas adanya serangan bombardir tersebut. Menurutnya dari seluruh korban yang tewas, di antaranya terdiri dari beberapa anak kecil serta satu keluarga.
"Kondisi kita jauh lebih baik daripada saudara-saudara kita di Gaza, kita masih bisa tidur nyenyak, masih bisa mengikuti salat Jumat," kata Renno di Masjid Al-Imtiyaaz, Kota Bandung, Jumat.
Selain itu, serangan bombardir tersebut juga mengakibatkan sebanyak 85 warga luka-luka dan menyebabkan banyak bangunan rumah rata dengan tanah.
Menurutnya, serangan itu merupakan kali keempat dalam tahun 2019. Namun serangan demi serangan yang dilancarkan militer Israel tersebut menurutnya bukan suatu hal baru.
Pihak ACT juga menurutnya telah menjalin hubungan kemanusiaan dengan Palestina sejak tahun 2008. Saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 25 relawan ACT yang bersiaga di Palestina, khusunya di Gaza.
Dia mengatakan bantuan sudah dipersiapkan dan akan diberikan untuk merespon situasi darurat terkini di Gaza, utamanya adalah bantuan medis. Hingga saat ini, ada beberapa bantuan yang telah disiapkan, yaitu posko First Response.
Posko tersebut didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat perbatasan-perbatasan yang digunakan untuk melayani dan menangani kasus gawat darurat untuk para korban.
Selain itu, menurutnya ACT juga menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius seperti operasi medis hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs).
Untuk warga atau keluarga yang ditinggal wafat karena menjadi korban agresi, ACT juga menurutnya menyiapkan pemberian bantuan dalam bentuk santunan.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Ahmed Alsafadi yang merupakan warga Palestina. Dia mengatakan warga Palestina bukan hanya menjaga kehormatan negara, melainkan pula menjaga kehormatan umat muslim khususnya mempertahankan Masjid Al-Aqsha.
"Serangan terus menerus itu menjadi sebuah pertanyaan bagi kami, kenapa Gaza selalu dikepung, dibombardir. Gaza memang kecil (wilayahnya), tapi tidak berarti kecil bagi kami," kata Ahmed.
Menurutnya, warga Indonesia bisa membantu Palestina dengan tiga cara, yakni mendoakan, menyemangati, serta berjihad. Namun jihad yang ia maksud bukan selalu berperang, melainkan juga melalui cara bedonasi.
Dengan demikian, ACT terus mengajak masyarakat dermawan untuk bersama membantu warga terdampak konflik kemanusiaan di Palestina. Masyarakat dapat berdonasi langsung melalui tautan bit.ly/sahabatdermawanACT atau salurkan melaui Bank Syariah Mandiri dengan nomor rekening 7068544313, atas nama Aksi Cepat Tanggap.
Baca juga: ACT kecam keras serangan Israel yang tewaskan 32 warga Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019