Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mewaspadai serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) pada peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.

"Ancaman OPT perlu diwaspadai saat peralihan musim hujan seperti," kata Kasie Perlindungan Tanaman Padi dan Palawija Dinas Pertanian setempat Yuyu Yudaswara, kepada Antara di Karawang, Rabu.

Ia mengatakan, untuk sementara ini belum ada laporan mengenai areal persawahan yang diserang organisme pengganggu tanaman. Terkecuali sekitar dua bulan lalu, serangan OPT cukup tinggi.

Menurut dia, di antara antisipasi serangan hama atau OPT, pihaknya telah melakukan pelatihan pengendalian secara sistematis. Pelatihan itu masuk dalam program kegiatan pengawalan dan pendampingan OPT.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengendalian dengan menyiapkan bantuan pestisida dalam upaya pengendalian serangan OPT.

"Termasuk memasyarakatkan pengembangan musuh alami OPT, seperti mengembangkan burung hantu Tyto Alba yang merupakan musuh alami tikus," kata Yuyu.

Selain mewaspadai serangan hama tikus, pihaknya juga kini mewaspadai serangan hama wereng batang coklat.

Sementara itu, catatan Dinas Pertanian setempat, target produksi padi di Karawang pada tahun ini mencapai 1.450.303 ton gabah kering panen.

Target produksi padi itu sendiri setara dengan 1.255.952 ton gabah kering giling atau 841.464 ton beras. 

Baca juga: Realisasi tanam padi di Karawang capai 138.533 hektare

Baca juga: Purwakarta kuatkan komitmen pemilik agar tidak mudah jual sawah untuk perumahan

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019