Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan dana untuk membantu warga yang terkena dampak bencana retakan tanah di Kecamatan Cikajang.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten bisa menggunakan alokasi anggaran untuk belanja tak terduga (BTT) tahun 2019 untuk mendukung penanggulangan bencana alam tersebut.

"Bisa juga digunakan untuk korban di sana (Cikajang), bisa juga digunakan," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.

Pemerintah Kabupaten Garut, menurut dia, masih punya sisa anggaran BTT sebesar Rp23 miliar yang dapat digunakan untuk penanggulangan bencana alam.

"Sisanya banyak karena memang saat ini tidak ada bencana besar, karena kemarau panjang," katanya.

Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Garut sebelumnya menggunakan sebagian dana dalam anggaran BTT untuk penanganan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Dana yang dikeluarkan untuk keperluan tanggap darurat bencana kekeringan pada musim kemarau, menurut dia, sebesar Rp1,5 miliar.

"Kami juga dari Pemkab Garut menyumbangkan Rp200 juta untuk Kota Ambon, untuk pembangunan madrasah di daerah pegunungan," katanya mengenai dukungan Garut bagi upaya penanganan dampak bencana Ambon.

Kalau anggaran BTT tidak habis sampai akhir tahun, maka akan dimasukkan ke sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).

"Kalau tidak habis tahun sekarang akan Silpa, tapi nanti tahun berikutnya akan disiapkan lagi," katanya.

Baca juga: Rumah warga terancam bahaya bencana tanah retak di Garut

Baca juga: TWA Gunung Papandayan di Garut aman dari bencana kebakaran hutan


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019