Sekitar 600 pelajar di Kota Bandung terindikasi terpapar paham radikal, kata Wali Kota Bandung Oded M Danial mengutip data dari kepolisian.
"Ada 600 anak. Ada SMP, bahkan katanya SD juga, di Kota Bandung," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, data mengenai paparan radikalisme di kalangan pelajar tersebut dia peroleh dari kepolisian menyusul aksi-aksi unjuk rasa yang berujung bentrok.
Wali Kota mengimbau para orang tua, guru, dan kepala sekolah di Kota Bandung meningkatkan pengawasan dan upaya untuk mencegah pelajar kena paparan paham radikal.
"Terutama kepada orang tua dan para kepala sekolah dan guru jangan sampai anak-anak itu jadi korban," kata dia.
Oded juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Kepolisian, Komando Distrik Militer, dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam upaya menangkal penyebaran radikalisme.
Ia berharap selanjutnya tidak ada lagi aksi-aksi massa yang diwarnai bentrokan dan kerusuhan. "Kita tidak berharap ada tindakan anarkis," kata dia.
Baca juga: Wakil Rektor UIN: Kelompok radikal telah membajak agama
Baca juga: Ma'ruf Amin dorong elemen bangsa tangkal radikalisme
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ada 600 anak. Ada SMP, bahkan katanya SD juga, di Kota Bandung," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, data mengenai paparan radikalisme di kalangan pelajar tersebut dia peroleh dari kepolisian menyusul aksi-aksi unjuk rasa yang berujung bentrok.
Wali Kota mengimbau para orang tua, guru, dan kepala sekolah di Kota Bandung meningkatkan pengawasan dan upaya untuk mencegah pelajar kena paparan paham radikal.
"Terutama kepada orang tua dan para kepala sekolah dan guru jangan sampai anak-anak itu jadi korban," kata dia.
Oded juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Kepolisian, Komando Distrik Militer, dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam upaya menangkal penyebaran radikalisme.
Ia berharap selanjutnya tidak ada lagi aksi-aksi massa yang diwarnai bentrokan dan kerusuhan. "Kita tidak berharap ada tindakan anarkis," kata dia.
Baca juga: Wakil Rektor UIN: Kelompok radikal telah membajak agama
Baca juga: Ma'ruf Amin dorong elemen bangsa tangkal radikalisme
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019