Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di 199 desa.
"Calon yang bertanding hari ini ada 759 orang, sementara yang terpilih nanti 199 orang kades," kata Bupati Bandung Dadang Nasser saat meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu.
Dadang menjelaskan bahwa sebanyak 2.096 TPS disiapkan untuk pelaksanaan pemungutan suara dalam pemilihan kepala desa di 199 desa.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bandung menghabiskan dana sampai Rp16 miliar untuk penyelenggaraan pemilihan kepala desa.
Ia berharap tidak ada konflik yang terjadi setelah pelaksanaan pilkades, apalagi sebelumnya sudah ada deklarasi dari pada calon kepala desa serta pendukung mereka untuk mewujudkan situasi yang kondusif setelah pemilihan.
"Kalah menang itu hal biasa dalam demokrasi, oleh karena itu kepada yang menang jangan tepuk dada, yang kalah harus lapang dada, itu demokrasi," katanya.
Kalau pun ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan pilkades, ia mengatakan, ada prosedur hukum yang dapat ditempuh.
"Kalau ada hal-hal faktual dengan buktinya (kecurangan) itu ada prosesnya, boleh, silakan (digugat), bukan dengan tekanan-tekanan di lapangan, malah jadi bertengkar," kata Bupati.
Baca juga: Laga Persib vs Persija dipindah ke Bali akibat ada Pilkades serentak
Baca juga: Bupati Bogor bentuk tim pemantau Pilkades serentak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Calon yang bertanding hari ini ada 759 orang, sementara yang terpilih nanti 199 orang kades," kata Bupati Bandung Dadang Nasser saat meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu.
Dadang menjelaskan bahwa sebanyak 2.096 TPS disiapkan untuk pelaksanaan pemungutan suara dalam pemilihan kepala desa di 199 desa.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bandung menghabiskan dana sampai Rp16 miliar untuk penyelenggaraan pemilihan kepala desa.
Ia berharap tidak ada konflik yang terjadi setelah pelaksanaan pilkades, apalagi sebelumnya sudah ada deklarasi dari pada calon kepala desa serta pendukung mereka untuk mewujudkan situasi yang kondusif setelah pemilihan.
"Kalah menang itu hal biasa dalam demokrasi, oleh karena itu kepada yang menang jangan tepuk dada, yang kalah harus lapang dada, itu demokrasi," katanya.
Kalau pun ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan pilkades, ia mengatakan, ada prosedur hukum yang dapat ditempuh.
"Kalau ada hal-hal faktual dengan buktinya (kecurangan) itu ada prosesnya, boleh, silakan (digugat), bukan dengan tekanan-tekanan di lapangan, malah jadi bertengkar," kata Bupati.
Baca juga: Laga Persib vs Persija dipindah ke Bali akibat ada Pilkades serentak
Baca juga: Bupati Bogor bentuk tim pemantau Pilkades serentak
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019