Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat segera memperbaiki kerusakan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan agar siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman di kelasnya.
"Bangunan di sekolah ini sangat dibutuhkan, di sini juga kurang ruang kelas, rombel (rombongan belajar) ada delapan, ruang hanya enam, sekarang tiga rusak," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ma'mun Gunawan saat meninjau atap kelas yang runtuh di SDN 2 Cijolang, Kamis.
Disdik Garut menerima laporan adanya atap kelas yang secara tiba-tiba runtuh pada Rabu (23/10) sore, selanjutnya jajaran Disdik memeriksa langsung kondisi bangunan itu.
Hasil peninjauan itu, kata dia, akan segera dibuatkan laporan untuk disampaikan kepada Bupati Garut agar pemkab dapat mengucurkan anggaran khusus perbaikan bangunan sekolah yang rusak.
"Ini sangat urgen makanya harus direhab kembali," katanya.
Terkait dengan usulan bantuan perbaikan bangunan sekolah yang sudah dilakukan, kata dia, tidak terealisasi karena data yang diusulkan pihak sekolah tidak sesuai dengan status untuk perbaikannya.
Menurut dia, ruang kelas itu runtuh akibat kondisi bahan bangunan kurang bagus, seperti kayu penyangga dari kayu alba yang tidak direkomendasikan untuk bangunan umum.
"Mungkin saat renovasi kurang kontrol dari pengawas, dulu itu kan diperbaiki swakelola," katanya.
Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan sekolah itu, kata dia, diperkirakan Rp250 juta yang siap dialokasikan dari pemerintah dan akan mengajukan bantuan program Coorporate Social Responsibilty (CSR).
"Kami harap perbaikan sekolah ini bisa selesai tahun 2020," katanya.
Baca juga: Atap kelas SDN 2 Cijolang di Kabupaten Garut runtuh
Baca juga: 58 desa di Kabupaten Garut masih berstatus tertinggal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Bangunan di sekolah ini sangat dibutuhkan, di sini juga kurang ruang kelas, rombel (rombongan belajar) ada delapan, ruang hanya enam, sekarang tiga rusak," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ma'mun Gunawan saat meninjau atap kelas yang runtuh di SDN 2 Cijolang, Kamis.
Disdik Garut menerima laporan adanya atap kelas yang secara tiba-tiba runtuh pada Rabu (23/10) sore, selanjutnya jajaran Disdik memeriksa langsung kondisi bangunan itu.
Hasil peninjauan itu, kata dia, akan segera dibuatkan laporan untuk disampaikan kepada Bupati Garut agar pemkab dapat mengucurkan anggaran khusus perbaikan bangunan sekolah yang rusak.
"Ini sangat urgen makanya harus direhab kembali," katanya.
Terkait dengan usulan bantuan perbaikan bangunan sekolah yang sudah dilakukan, kata dia, tidak terealisasi karena data yang diusulkan pihak sekolah tidak sesuai dengan status untuk perbaikannya.
Menurut dia, ruang kelas itu runtuh akibat kondisi bahan bangunan kurang bagus, seperti kayu penyangga dari kayu alba yang tidak direkomendasikan untuk bangunan umum.
"Mungkin saat renovasi kurang kontrol dari pengawas, dulu itu kan diperbaiki swakelola," katanya.
Besaran anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan sekolah itu, kata dia, diperkirakan Rp250 juta yang siap dialokasikan dari pemerintah dan akan mengajukan bantuan program Coorporate Social Responsibilty (CSR).
"Kami harap perbaikan sekolah ini bisa selesai tahun 2020," katanya.
Baca juga: Atap kelas SDN 2 Cijolang di Kabupaten Garut runtuh
Baca juga: 58 desa di Kabupaten Garut masih berstatus tertinggal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019