Pemkab Cianjur, Jawa Barat, akan menanggung biaya pasien DBD dari tiga desa di daerah itu selama menjalani perawatan di RSUD Cianjur, hingga sembuh dan dinyatakan dapat pulang ke rumah.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Rabu mengatakan pemkab akan berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan dan pelayanan terhadap puluhan warga asal Kecamatan Bojongpicung itu yang menjalani perawatan di rumah sakit karena DBD (demam berdarah dengue).
Pihaknya telah meminta tim medis rumah sakit memberikan pelayan terbaik bagi puluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Bojongpicung tersebut, hingga dinyatakan benar-benar sembuh.
"Kami harapkan warga yang terjangkit DBD mendapat perawatan maksimal, hingga sembuh seperti semula. Untuk penanganan di lapangan kami sudah menugaskan Dinas Kesehatan melakukan upaya penanggulangan," katanya.
Sedangkan untuk biaya selama menjalani perawatan di rumah sakit akan diberikan secara cuma-cuma alias gratis karena ditanggung sepenuhnya Pemkab Cianjur. "Penanganan sudah dilakukan Dinkes dan OPD terkait, biaya di rumah sakit dibebaskan," katanya.
Sementara Direktur Utama RSUD Cianjur Ratu Tri Yulia mengatakan pihak rumah sakit berusaha untuk melakukan penanganan maksimal terhadap pasien DBD.
Saat ini penanganan maksimal sudah dilakukan terhadap pasien yang menjalani rawat inap di sejumlah ruangan arben, manggis, matahari, apel, hcu, flamboyan dan samolo.
"Lima pasien DBD di ruang Flamboyan dan Samolo sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah kembali membaik. Nanti pihak puskemas akan memantau perkembangannya," kata Ratu.
Terkait pasien yang meninggal dunia kaibat DBD, ucap dia, pihak RSUD sudah melakukan penanganan medis maksimal, namun saat masuk ke rumah sakit pasien sudah dalam kondisi yang lemah.
"Sehingga nyawa korban tidak dapat tertolong, meskipun sudah sempat mendapatkan penanganan dari tim medis. Kondisinya saat ditangani sudah lemah," katanya.
Baca juga: Puluhan warga tiga desa di Cianjur terjangkit DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Rabu mengatakan pemkab akan berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan dan pelayanan terhadap puluhan warga asal Kecamatan Bojongpicung itu yang menjalani perawatan di rumah sakit karena DBD (demam berdarah dengue).
Pihaknya telah meminta tim medis rumah sakit memberikan pelayan terbaik bagi puluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Bojongpicung tersebut, hingga dinyatakan benar-benar sembuh.
"Kami harapkan warga yang terjangkit DBD mendapat perawatan maksimal, hingga sembuh seperti semula. Untuk penanganan di lapangan kami sudah menugaskan Dinas Kesehatan melakukan upaya penanggulangan," katanya.
Sedangkan untuk biaya selama menjalani perawatan di rumah sakit akan diberikan secara cuma-cuma alias gratis karena ditanggung sepenuhnya Pemkab Cianjur. "Penanganan sudah dilakukan Dinkes dan OPD terkait, biaya di rumah sakit dibebaskan," katanya.
Sementara Direktur Utama RSUD Cianjur Ratu Tri Yulia mengatakan pihak rumah sakit berusaha untuk melakukan penanganan maksimal terhadap pasien DBD.
Saat ini penanganan maksimal sudah dilakukan terhadap pasien yang menjalani rawat inap di sejumlah ruangan arben, manggis, matahari, apel, hcu, flamboyan dan samolo.
"Lima pasien DBD di ruang Flamboyan dan Samolo sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah kembali membaik. Nanti pihak puskemas akan memantau perkembangannya," kata Ratu.
Terkait pasien yang meninggal dunia kaibat DBD, ucap dia, pihak RSUD sudah melakukan penanganan medis maksimal, namun saat masuk ke rumah sakit pasien sudah dalam kondisi yang lemah.
"Sehingga nyawa korban tidak dapat tertolong, meskipun sudah sempat mendapatkan penanganan dari tim medis. Kondisinya saat ditangani sudah lemah," katanya.
Baca juga: Puluhan warga tiga desa di Cianjur terjangkit DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019