Perum Perhutani menyatakan, kebakaran hutan yang terjadi di kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (13/10), telah menghanguskan lahan seluas sekitar tujuh hektare di Blok Pamalayan.

"Yang benar Blok Pamalayan tempat kebakaran itu, luasnya 40 hektare, tapi yang terbakar sekitar tujuh hektare," kata Administrator Perhutani KPH Garut, Nugraha kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, musim kemarau seringkali areal hutan di kawasan Perhutani dilanda kebakaran, salah satunya di Gunung Cikuray maupun di sejumlah daerah lainnya di Garut.

Ia mengungkapkan, selama 2019 sudah ada lima lokasi hutan kawasan Perhutani yang terbakar yakni di Kecamatan Cisompet, Cibatu, dan Tarogong dengan total luas lahan mencapai 10,3 hektare.

"Cikuray yang paling besar kebakarannya," katanya.

Ia menyampaikan, bencana kebakaran pada musim kemarau itu sulit untuk dihindari oleh petugas yang setiap waktu melakukan patroli di kawasan lahan Perhutani.

Namun upaya antisipasi, kata dia, sudah dilakukan, termasuk siap siaga memadamkan kobaran api apabila mengetahui adanya kebakaran di kawasan hutan.

"Jika terjadi kebakaran masyarakat bisa segera melaporkan agar dipadamkan," katanya.

Sebelumnya, areal hutan kawasan Perhutani di Gunung Cikuray terbakar, peristiwa itu terlihat jelas kepulan asapnya di areal permukiman rumah penduduk.

Petugas gabungan telah berupaya memadamkan kobaran api di areal lahan hutan Gunung Cikuray itu hingga akhirnya bisa dipadamkan. ***3***


Baca juga: Bupati Garut minta Perhutani tanggung jawab dampak kebakaran hutan Cikuray

Baca juga: Lahan Perhutani di Gunung Cikuray Garut terbakar

Baca juga: Areal hutan Gunung Papandayan di Garut terbakar



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019