Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung, Usep Awaludin mengatakan pasokan pangan di Kota Bandung sepanjang musim kemarau ini masih mencukupi dengan ketersediaan yang dipasok dari beberapa wilayah di Jawa Barat dan luar Jabar.

“Kita berfokus pada ketersediaan pangan. Selama ini masih mencukupi, tidak ada gejolak pangan. Masih lancar, pasokan dan distribusi untuk Kota Bandung. Bahan pangan strategis seperti beras, daging, telur, cabai itu masih tersedia dengan baik,” kata Usep di Balai Kota Bandung, Selasa.

Menurutnya, Kota Bandung memiliki cadangan pangan seperti beras mencapai 80 ton per tahun. Cadangan beras tersebut digunakan untuk hal yang ‘urgen’ seperti bencana, kebakaran dan banjir.

“Itu masih kita bantu. Selain itu juga disalurkan melalui ATM beras bagi warga miskin yang tidak dapat bantuan pangan nontunai. Kita beri bantuan sekitar 2,5 kilogram per pekan,” kata dia.

Usep mengungkapkan, ketersediaan pangan milik Pemkot Bandung masih mencukupi sampai Juni 2020 mendatang.

“Bulog sudah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga Bandung. Meskipun masih dalam musim kemarau, stok pangan masih mencukupi, karena kita sudah panen besar sebelumnya,” kata Usep.

Namun untuk menambah ketersediaan pangan bagi keluarga, pihaknya mendorong kepada warga untuk melakukan Urban Farming. Pada tahun 2015, Kota Bandung sudah melakukan gerakan tersebut dengan memanfaatkan lahan di sekitar tempat tinggal.

“Urban Farming untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Seperti produksi sayuran dan juga bisa melakukan vertikal garden,” katanya.

Baca juga: Wali Kota: Ketahanan pangan di Cirebon harus dijaga
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019