Kepolisian menduga aksi yang berujung kericuhan di DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (30/9), karena adanya kelompok yang melakukan provokasi dengan melempari batu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pihaknya hingga Selasa masih mendalami kelompok-kelompok yang diduga memprovokasi aksi massa tersebut.
"Kemarin, ada beberapa kelompok yang melakukan provokasi dengan pelemparan batu, itu perlu ada pendalaman," kata Trunoyudo di Bandung.
Ia mengklaim aksi tersebut awalnya berjalan kondusif hingga sekitar 16.30 WIB. Namun, setelah itu ada petasan meledak di halaman Gedung DPRD Provinsi Jabar yang diduga dilempar dari arah kerumunan pengunjuk rasa.
Maka dari itu, kata dia, aparat kepolisian melakukan tindakan represif yang sifatnya pembubaran massa.
Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan hal tersebut untuk mengantisipasi perusakan objek Gedung DPRD Provinsi Jabar.
"Di gedung DPRD ada pelemparan. Kami harus melakukan tindakan tegas," katanya.
Situasi yang mencekam tersebut baru bisa pulih kembali sekitar 20.30 WIB setelah massa terus didorong menjauhi kawasan DPRD Provinsi Jabar.
Polisi juga mengamankan beberapa pedemo yang masih berkeliaran pada saat itu.
Namun, setelah dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan, sejumlah pedemo tersebut dibebaskan kembali.
Dari beberapa pedemo yang diamankan, menurut dia, terdiri atas mahasiswa, pelajar, dan warga umum.
"(Yang diamankan) sudah dikembalikan dengan syarat harus kembali rumahnya masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pihaknya hingga Selasa masih mendalami kelompok-kelompok yang diduga memprovokasi aksi massa tersebut.
"Kemarin, ada beberapa kelompok yang melakukan provokasi dengan pelemparan batu, itu perlu ada pendalaman," kata Trunoyudo di Bandung.
Ia mengklaim aksi tersebut awalnya berjalan kondusif hingga sekitar 16.30 WIB. Namun, setelah itu ada petasan meledak di halaman Gedung DPRD Provinsi Jabar yang diduga dilempar dari arah kerumunan pengunjuk rasa.
Maka dari itu, kata dia, aparat kepolisian melakukan tindakan represif yang sifatnya pembubaran massa.
Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan hal tersebut untuk mengantisipasi perusakan objek Gedung DPRD Provinsi Jabar.
"Di gedung DPRD ada pelemparan. Kami harus melakukan tindakan tegas," katanya.
Situasi yang mencekam tersebut baru bisa pulih kembali sekitar 20.30 WIB setelah massa terus didorong menjauhi kawasan DPRD Provinsi Jabar.
Polisi juga mengamankan beberapa pedemo yang masih berkeliaran pada saat itu.
Namun, setelah dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan, sejumlah pedemo tersebut dibebaskan kembali.
Dari beberapa pedemo yang diamankan, menurut dia, terdiri atas mahasiswa, pelajar, dan warga umum.
"(Yang diamankan) sudah dikembalikan dengan syarat harus kembali rumahnya masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019