Pelaku industri pariwisata di Jawa Barat didorong untuk menggunakan konsep sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan) pada tahun 2020 karena selain memiliki nilai kebermanfaatan ekonomi, pola pariwisata keberlanjutan memberi kontribusi  langsung untuk kegiatan konservasi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, Senin, mengatakan konsep sustainable tourism tersebuy mengacu pada penerapan program Sustainable Tourism for Development (STDev) yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2016, tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang mengadopsi standar internasional dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Dedi mengatakam dengan luas wilayahnya maka Provinsi Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata tapi dalam pola berkelanjutan, banyak aspek yang harus dibahas secara detail, mulai dari kriteria industrinya hingga destinasi.

"Provinsi Jawa Barat itu luas dan memiliki keragaman antar daerahnya. Maka, harus ada pembahasan yang detil," kata dia.

Menurut dia, setidaknya ada tiga elemen penting yang harus berjalan dalam menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan yaakni, pola pengembangan sustainable tourism harus memperhatikan pelestarian alam, kualitas dan keamanan air, serta konservasi energi.

Yang kedua pelaku industri wisata harus bisa menjaring komunitas masyarakat untuk ikut mengelola dan menjaga warisan budaya dan yang terakhir adalah memantau perekonomian, yang di dalamnya termasuk peluang kerja bagi warga setempat sekaligus keterlibatan publik, transfer pengetahuan antara wisatawan dan penduduk setempat.

Ia mengatakan implementasi pariwisata berkelanjutan ia akui adalah tugas yang sangat berat dan tak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. 

Dedi memandang kelompok sadar wisata (pokdarwis) harus dilibatkan secara serius untuk membangun fondasi dan merealisasikan pariwisata berkelanjutan.

"Tentunya ini tugas berat, tapi bukan berarti tidak mungkin. Minggu lalu, tempat wisata asal jabar mendapat penghargaan penghargaan dalam ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards Festival (ISTAfest) 2019. Ada Green Canyon, Kampung Naga, Desa Cibuntu, Dusun Bambu," kata dia.

Dia menambahkan dalam waktu dekat, akan membahas mengenai konsep ini bersama pihak yang terlibat dalam ekosistem industri pariwisata sepertj pelaku usaha, hotel, masyarakat, budayawan dan akademisi.

"Dengan melalui sistem pariwisata terpadu dan diharapkan, tahun depan konsep wisata berkelanjutan banyak diterapkan di berbagai wilayah," katanya.
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019