Bupati Garut Rudy Gunawan mengajukan nama gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk dijadikan nama pada kereta api yang akan beroperasi di jalur Stasiun Cibatu-Garut pada awal 2020 sehingga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kereta api lain.
"Tentunya harus nama daerah seperti gunung yang ada di Garut, seperti nama kereta di daerah lain yakni Pangandaran," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, PT Kereta Api Indonesia segera mengoperasikan kembali jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut atau jalur lintas selatan Jabar dengan Garut Kota yang sejak 1982 tidak difungsikan.
Menurut dia, nama yang bisa diusulkan untuk kereta api yakni nama gunung yang terkenal dan menjadi destinasi wisata yakni Gunung Guntur, Cikuray, dan Papandayan.
"Kalau diberi nama gunung itu bagus, bisa kereta Cikuray, atau Guntur atau apalah, biar masyarakat tahu bahwa itu kereta ke Garut," katanya.
Ia berharap, penamaan pada kereta itu semakin mengenalkan destinasi wisata di Garut sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
"Diharapkan kereta ini bisa membuka keran wisata ke Garut," katanya.
Ia menyampaikan, jalur kereta yang sudah melegenda di Garut itu dinantikan masyarakat Garut untuk mendapatkan akses transportasi yang cepat, mudah, nyaman dan murah.
Bupati juga akan mengusulkan kereta api komersial jurusan Garut-Jakarta untuk memudahkan masyarakat pergi ke kota besar, maupun sebaliknya orang kota bisa berwisata ke Garut dengan kereta api.
"Kami akan minta ada jalur khusus dari Garut ke Jakarta, seperti kereta Pangandaran," katanya.
Ia menambahkan, informasi yang diterima dari PT KAI bahwa jalur tersebut akan dilakukan uji coba dilintasi kereta api pada Oktober hingga Desember 2019, hingga pada 2020 bisa beroperasi dengan stabil.
"Sekarang tahapannya sudah memasuki pemasangan rel dari Cibatu hingga Wanaraja, di kota sudah diratakan tinggal pemasangan rel," katanya.
Baca juga: Komunitas seniman dukung reaktivasi jalur KA Stasiun Garut-Cibatu
Baca juga: Warga Garut terdampak pembangunan rel KA minta lahan relokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tentunya harus nama daerah seperti gunung yang ada di Garut, seperti nama kereta di daerah lain yakni Pangandaran," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, PT Kereta Api Indonesia segera mengoperasikan kembali jalur rel kereta api Stasiun Cibatu-Garut atau jalur lintas selatan Jabar dengan Garut Kota yang sejak 1982 tidak difungsikan.
Menurut dia, nama yang bisa diusulkan untuk kereta api yakni nama gunung yang terkenal dan menjadi destinasi wisata yakni Gunung Guntur, Cikuray, dan Papandayan.
"Kalau diberi nama gunung itu bagus, bisa kereta Cikuray, atau Guntur atau apalah, biar masyarakat tahu bahwa itu kereta ke Garut," katanya.
Ia berharap, penamaan pada kereta itu semakin mengenalkan destinasi wisata di Garut sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
"Diharapkan kereta ini bisa membuka keran wisata ke Garut," katanya.
Ia menyampaikan, jalur kereta yang sudah melegenda di Garut itu dinantikan masyarakat Garut untuk mendapatkan akses transportasi yang cepat, mudah, nyaman dan murah.
Bupati juga akan mengusulkan kereta api komersial jurusan Garut-Jakarta untuk memudahkan masyarakat pergi ke kota besar, maupun sebaliknya orang kota bisa berwisata ke Garut dengan kereta api.
"Kami akan minta ada jalur khusus dari Garut ke Jakarta, seperti kereta Pangandaran," katanya.
Ia menambahkan, informasi yang diterima dari PT KAI bahwa jalur tersebut akan dilakukan uji coba dilintasi kereta api pada Oktober hingga Desember 2019, hingga pada 2020 bisa beroperasi dengan stabil.
"Sekarang tahapannya sudah memasuki pemasangan rel dari Cibatu hingga Wanaraja, di kota sudah diratakan tinggal pemasangan rel," katanya.
Baca juga: Komunitas seniman dukung reaktivasi jalur KA Stasiun Garut-Cibatu
Baca juga: Warga Garut terdampak pembangunan rel KA minta lahan relokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019