Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier berterima kasih kepada Presiden RI ke-3 BJ Habibie, yang disebutnya telah mempertahankan hubungan dekat budaya, tradisi, dan warga Jerman sejak Habibie menjadi mahasiswa di Kota Aachen.
BJ Habibie diketahui menempuh studi teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Universitas Teknologi Rhein Westfalen, Aachen, setelah lulus dari Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung.
Bersama istri dan anaknya, Habibie sempat hidup di Jerman selepas kuliah dan bekerja di perusahaan kereta api sekitar tahun 1962.
Pada 1974, ia dipanggil Presiden RI kedua Soeharto untuk pulang ke Indonesia agar "mengurusi negara". Sejak itu, Habibie aktif dalam pemerintahan hingga menjadi presiden dan lengser pada Oktober 1999.
“Jerman berutang banyak padanya. Dia mencapai hal-hal luar biasa dan melakukan lebih dari siapa pun untuk membina hubungan dekat dan hangat antara negara dan rakyat kita,” kata Steinmeier dalam surat duka cita yang dikirimkannya kepada Presiden RI Joko Widodo, Jumat.
Presiden Habibie disebut sebagai pria yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani negaranya dan memberikan kontribusi luar biasa bagi tanah airnya.
“Dia membuka jalan menuju demokrasi di Indonesia. Sepanjang hidupnya, Presiden Habibie juga bekerja secara khusus untuk memupuk hidup berdampingan secara damai antara agama dan budaya, dengan pertukaran dan saling menghormati yang berfungsi sebagai motivasi dan kekuatan penuntun untuk tindakannya,” tutur Steinmeier.
Atas segala prestasi dan jasanya, BJ Habibie dianugerahi Grand Cross 1st Class of Order of Merit dari Republik Federal Jerman.
“Kami telah kehilangan teman baik bagi Jerman dan pendukung hubungan kami yang tak kenal lelah. Kam berbelasungkawa kepada keluarga dan tanah airnya. Warisan Presiden Habibie akan tetap ada, dan kami tidak akan pernah melupakan sifatnya yang menawan dan upaya yang luar biasa atas nama persahabatan Indonesia-Jerman,” ujar Steinmeier.
BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu (11/9), pukul 18.05 WIB.
Almarhum dikebumikan di samping pusara istrinya, Hasri Ainun Habibie, di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (12/9) siang.
Baca juga: BCL teteskan air mata lepas kepergiaan "eyang" Habibie
Baca juga: Pesawat karya BJ Habibie akan dipamerkan di Museum Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019