Kepolisian Resor Indramayu, Jawa Barat, membuat sistem "anak asuh" bagi para pelajar asal Papua.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi mereka selama belajar di "Kota Mangga" itu.

"Kita akan buat 'sistem asuh' kepada semua pelajar asal Papua yang sedang belajar," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris M.Y Maulana Marzuki di Indramayu, Kamis.

Menurut Yoris, nantinya para pelajar akan mempunyai "bapak asuh" masing-masing satu orang polisi. Hal tersebut dilakukan agar apabila terdapat suatu hal yang membuat mereka tidak nyaman bisa langsung diinformasikan kepada pendampingnya.

Saat ini ada sebanyak sembilan pelajar asal Papua yang  menempuh pendidikan di Kabupaten Indramayu.

"Perlu diketahui mereka di sini ada yang menjadi santri di Pesantren Al-Ishlah Tajug Balongan, ada juga yang kuliah di Akamigas Indramayu," tuturnya.

Pelajar asal Papua Salijah Djonler (20) mengaku merasa nyaman selama menempuh pendidikan di Kabupaten Indramayu. Dia sudah empat tahun lamanya merantau dari Marauke (Papua) untuk belajar di Pondok Pesantren Al Ishlah Tajug Balongan.

"Di sini saya diterima dengan baik, tidak ada diskriminasi sama sekali," katanya.

Salijah yang sekarang duduk di Lelas XII SMA Al Ishlah itu berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku kuliah di Indramayu.

Baca juga: Presiden Jokowi terima 61 tokoh Papua di Istana

Baca juga: Anak muda Papua itu digembleng keahlian migas di Ciloto


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019