Sejumlah warga melakukan ziarah ke makam Presiden Ketiga RI BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, termasuk dari Timor Leste.
Nelson Da Cruz (38) warga Timor Leste ikut membaur bersama warga yang mengantre memberikan penghormatan terakhir dan membacakan doa di pusara Almarhum Habibie.
Pusara Almarhum Habibie terletak di Blok M Nomor 120 bersebelahan dengan makam Almarhumah Hasri Ainun Habibie di Nomor 121.
Saat itu Nelson mengenakan baju kaos berkrah warna oranye dan membawa syal rajut bertuliskan Timor Leste dengan warna sama.
Kepada awak media, Nelson mengatakan dirinya datang atas inisiatif sendiri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum BJ Habibie.
"Kebetulan saya ada keperluan keluarga di Jakarta, saya mengetahui kabar Habibie meninggal dunia jadi saya singgah ke sini," kata Nelson.
Dia menganggap Habibie sebagai pahlawan kemerdekaan Timor Leste.
Nelson tidak sependapat dengan penilaian dan anggapan bahwa lepasnya Timor Leste dari Indonesia sebagai kesalahan Habibie.
Opsi
Ia mengatakan Habibie tidak melepaskan Timor Leste begitu saja tapi memberikan pilihan bagi rakyat Timtim untuk memilih secara demokratis.
"Pak Habibie kasih opsi, opsi yang demokratis. Jadi bukan dilepas begitu saja, tapi dikasih opsi yang demokratis," katanya.
Nelson sempat menceritakan pengalamannya saat terjadi referendum atau jejak pendapat masih berusia 18 tahun. Saat itu ikut menyalurkan hak pilih.
Nelson menambahkan, kabar Habibie meninggal telah menyebarluas di masyarakat Timor Leste dan ikut mendoakan Almarhum Habibie.
"Habibie pahlawan bagi kami warga Timor Leste," katanya.
Baca juga: Pesawat karya BJ Habibie akan dipamerkan di Museum Dirgantara
Baca juga: Warga Kota Bandung kibarkan bendera setengah tiang untuk Habibie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Nelson Da Cruz (38) warga Timor Leste ikut membaur bersama warga yang mengantre memberikan penghormatan terakhir dan membacakan doa di pusara Almarhum Habibie.
Pusara Almarhum Habibie terletak di Blok M Nomor 120 bersebelahan dengan makam Almarhumah Hasri Ainun Habibie di Nomor 121.
Saat itu Nelson mengenakan baju kaos berkrah warna oranye dan membawa syal rajut bertuliskan Timor Leste dengan warna sama.
Kepada awak media, Nelson mengatakan dirinya datang atas inisiatif sendiri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum BJ Habibie.
"Kebetulan saya ada keperluan keluarga di Jakarta, saya mengetahui kabar Habibie meninggal dunia jadi saya singgah ke sini," kata Nelson.
Dia menganggap Habibie sebagai pahlawan kemerdekaan Timor Leste.
Nelson tidak sependapat dengan penilaian dan anggapan bahwa lepasnya Timor Leste dari Indonesia sebagai kesalahan Habibie.
Opsi
Ia mengatakan Habibie tidak melepaskan Timor Leste begitu saja tapi memberikan pilihan bagi rakyat Timtim untuk memilih secara demokratis.
"Pak Habibie kasih opsi, opsi yang demokratis. Jadi bukan dilepas begitu saja, tapi dikasih opsi yang demokratis," katanya.
Nelson sempat menceritakan pengalamannya saat terjadi referendum atau jejak pendapat masih berusia 18 tahun. Saat itu ikut menyalurkan hak pilih.
Nelson menambahkan, kabar Habibie meninggal telah menyebarluas di masyarakat Timor Leste dan ikut mendoakan Almarhum Habibie.
"Habibie pahlawan bagi kami warga Timor Leste," katanya.
Baca juga: Pesawat karya BJ Habibie akan dipamerkan di Museum Dirgantara
Baca juga: Warga Kota Bandung kibarkan bendera setengah tiang untuk Habibie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019