Lahan perkebunan seluas 15 hektare di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terbakar pada Kamis (5/9) malam dan hingga Jumat petugas masih siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lain di area perkebunan karet milik PT Padawaras itu.
Koordinator Lapangan Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan Cipatujah Rahmat Saputra mengatakan, kebakaran melanda lahan perkebunan Blok C5, C6, dan C7 di Desa Cipatujah.
"Luas lahan yang terbakar kurang lebih 15 hektare di blok C5, C6, dan C7 yang lokasinya di pinggir jalan," kata Rahmat.
Ia menuturkan, warga mengetahui kebakaran lahan di perkebunan itu Kamis sekitar pukul 13.30 WIB dan kemudian berupaya memadamkannya menggunakan peralatan yang ada.
"Tiga unit mobil tangki pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi, api baru bisa dipadamkan secara keseluruhan sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti, namun ada dugaan pembuangan puntung rokok memicu kebakaran itu karena lahan perkebunan yang terbakar ada di pinggir jalan yang ramai dilintasi warga.
"Sekarang musim kemarau, daun karet kering yang mengandung minyak akan mudah terbakar," katanya.
Rahmat menambahkan, kebakaran juga melanda lahan perkebunan seluas satu hektare milik warga di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah.
Dia mengimbau warga tidak melakukan tindakan yang bisa memicu kebakaran lahan seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah tanpa pengawasan.
"Musim kemarau ini harus menjadi perhatian karena potensi kebakaran sangat tinggi," katanya.
Baca juga: KSDA: Hutan Gunung Guntur di Garut tiga kali terbakar selama kemarau
Baca juga: Lahan hutan Gunung Guntur Garut terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Koordinator Lapangan Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan Cipatujah Rahmat Saputra mengatakan, kebakaran melanda lahan perkebunan Blok C5, C6, dan C7 di Desa Cipatujah.
"Luas lahan yang terbakar kurang lebih 15 hektare di blok C5, C6, dan C7 yang lokasinya di pinggir jalan," kata Rahmat.
Ia menuturkan, warga mengetahui kebakaran lahan di perkebunan itu Kamis sekitar pukul 13.30 WIB dan kemudian berupaya memadamkannya menggunakan peralatan yang ada.
"Tiga unit mobil tangki pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi, api baru bisa dipadamkan secara keseluruhan sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti, namun ada dugaan pembuangan puntung rokok memicu kebakaran itu karena lahan perkebunan yang terbakar ada di pinggir jalan yang ramai dilintasi warga.
"Sekarang musim kemarau, daun karet kering yang mengandung minyak akan mudah terbakar," katanya.
Rahmat menambahkan, kebakaran juga melanda lahan perkebunan seluas satu hektare milik warga di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah.
Dia mengimbau warga tidak melakukan tindakan yang bisa memicu kebakaran lahan seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah tanpa pengawasan.
"Musim kemarau ini harus menjadi perhatian karena potensi kebakaran sangat tinggi," katanya.
Baca juga: KSDA: Hutan Gunung Guntur di Garut tiga kali terbakar selama kemarau
Baca juga: Lahan hutan Gunung Guntur Garut terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019