Areal sawah seluas 123 hektare di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami puso akibat kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Pada kemarau tahun ini, untuk sementara ada ratusan hektare sawah yang sudah puso," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian setempat Wawan Kuswandi, kepada Antara, di Karawang, Selasa.

Ia mengatakan, sesuai dengan pendataan di lapangan, luas areal sawah di Karawang yang kekurangan air saat ini mencapai 293 hektare. Selain itu, ada 123 hektare yang mengalami puso.

"Untuk areal sawah yang masih terancam kekeringan seluas 1.644 hektare," kata dia.

Wawan menyatakan kalau areal sawah yang mengalami puso itu akan mendapatkan asuransi usaha tani pertanian.

Untuk menghindari semakin meluasnya areal sawah yang puso, ia mengimbau agar para petani tidak memaksakan tanam padi jika kesulitan air.

"Petani jangan memaksakan tanam padi kalau tidak memungkinkan terjangkau air. Diimbau juga agar petani memanfaatkan air dengan sebaik-baiknya dengan sistem gilir-giring dan pembersihan saluran," kata Wawan.

Sementara itu, pada musim kemarau tahun ini Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur mengoptimalkan pengelolaan pasokan air untuk mengairi persawahan.

Direktur Utama PJT II Jatiluhur U. Saefudin Noer di Purwakarta sebelumnya mengatakan kalau pengelolaan pasokan air menjadi krusial saat musim kemarau. Apalagi pada tahun ini yang diprediksi akan terjadi kemarau panjang.

"Di bawah pengelolaan Jasa Tirta II, air akan dapat mengalir walaupun dalam kondisi kekeringan," katanya.

Baca juga: Dana desa ke Karawang Rp341 miliar

Baca juga: Nelayan Karawang laporkan dugaan korupsi di TPI Tempuran

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019