Korps Lalu Lintas Kepolisian RI dijadwalkan akan melakukan soft launching Smart SIM di kantor baru pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas), Komplek Perkantoran Pemkab Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat pada Kamis (22/08) mendatang.
Koordinator Konsultan Satpas Prototipe dan FIFO Korlantas RI, Tino Kawilarang di Cikarang, Selasa mengatakan Smart SIM memiliki fungsi yang berbeda dengan SIM pada umumnya.
"Smart SIM fungsinya berbeda, fungsinya sama dengan e-money jadi bisa diinject uang (saldo), sehingga ini jadi terobosan yang dilakukan korlantas kepada masyarakat. Animonya sangat besar dan kita lagi uji coba," kata Tino.
Dalam kesempatan uji coba Smart SIM ini pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan sejumlah bank.
"Kita bekerja sama dengan empat bank, ada BRI, BNI, Mandiri dan bank swasta. Ini masih tahap soft launching karena baru tiga bank ya," katanya.
Tino menyebut Smart SIM juga berfungsi sebagai alat pembayaran bahkan telah diujicoba dan dapat diterapkan untuk pembayaran MRT dan tol.
"Smart SIM sama dengan e-money. Bedanya kalau e-money kita lupa ah gampang kita cari lagi di Indomaret atau Alfamart kita beli lagi, tapi dengan adanya di SIM itu, maka itu akan dijaga, tujuannya sebagai alat pembayaran, termasuk ke depannya nanti digunakan untuk e-tilang," katanya lagi.
Saldo Smart SIM dapat diisi maksimal Rp2 juta dan rencananya akan dilaunching secara resmi pada September 2019 mendatang.
Tino juga masih merahasiakan tampilan fisik Smart SIM. "Secara tampilan (antara SIM biasa dengan smart SIM) berbeda, besok bisa dilihat tanggal 22," kata Tino.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri dijadwalkan akan menghadiri soft launching di Satpas SIM Polres Metro Bekasi pada Kamis (22/08) nanti.
Baca juga: Kantor pelayanan SIM resmi pindah ke komplek perkantoran Pemkab Bekasi
Baca juga: SIM gratis untuk warga terlahir 1 Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Koordinator Konsultan Satpas Prototipe dan FIFO Korlantas RI, Tino Kawilarang di Cikarang, Selasa mengatakan Smart SIM memiliki fungsi yang berbeda dengan SIM pada umumnya.
"Smart SIM fungsinya berbeda, fungsinya sama dengan e-money jadi bisa diinject uang (saldo), sehingga ini jadi terobosan yang dilakukan korlantas kepada masyarakat. Animonya sangat besar dan kita lagi uji coba," kata Tino.
Dalam kesempatan uji coba Smart SIM ini pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan sejumlah bank.
"Kita bekerja sama dengan empat bank, ada BRI, BNI, Mandiri dan bank swasta. Ini masih tahap soft launching karena baru tiga bank ya," katanya.
Tino menyebut Smart SIM juga berfungsi sebagai alat pembayaran bahkan telah diujicoba dan dapat diterapkan untuk pembayaran MRT dan tol.
"Smart SIM sama dengan e-money. Bedanya kalau e-money kita lupa ah gampang kita cari lagi di Indomaret atau Alfamart kita beli lagi, tapi dengan adanya di SIM itu, maka itu akan dijaga, tujuannya sebagai alat pembayaran, termasuk ke depannya nanti digunakan untuk e-tilang," katanya lagi.
Saldo Smart SIM dapat diisi maksimal Rp2 juta dan rencananya akan dilaunching secara resmi pada September 2019 mendatang.
Tino juga masih merahasiakan tampilan fisik Smart SIM. "Secara tampilan (antara SIM biasa dengan smart SIM) berbeda, besok bisa dilihat tanggal 22," kata Tino.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri dijadwalkan akan menghadiri soft launching di Satpas SIM Polres Metro Bekasi pada Kamis (22/08) nanti.
Baca juga: Kantor pelayanan SIM resmi pindah ke komplek perkantoran Pemkab Bekasi
Baca juga: SIM gratis untuk warga terlahir 1 Juli
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019