Sebanyak 17 peserta dari praktisi Humas berbagai perusahaan dan institusi mengikuti pelatihan jurnalistik bertemakan "Integrated Cyber Journalism Training" yang diadakan Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara (LPJA) pada 13-16 Agustus 2019 di Hotel Aston Braga, Bandung.
Materi yang disampaikan selama pelatihan di antaranya cara memindai tantangan para pranata Humas di era revolusi digital, mengidentifikasi karakter konten untuk media mainstream dan media sosial, menulis siaran pers yang memenuhi sasaran media massa, serta foto jurnalistik.
"Kita mengajak Humas bagaimana cara bekerja harus mulai mengenal era digital, misalnya tantangan di era digital dan media sosial, juga paling utama bagaimana bisa bekerja sama dengan wartawan," kata Staf Pengajar LPJA Panca H Prabowo di Bandung, Selasa.
Panca yang juga sebagai Kepala Desk Radar, Viral dan Jaringan Antara Cegah Hoax (JACX) LKBN Antara mengatakan, pelatihan yang berlangsung empat hari itu akan mencakup teori dan praktik.
Trainer dalam pelatihan tersebut di antaranya, Panca H. Prabowo (Kepala Desk Radar, Viral dan Jaringan Antara Cegah Hoax), Zaenal Abidin (Kepala LKBN Antara Biro Jawa Barat), serta Mosista Pambudi dan Devi Yulius, yang keduanya praktisi fotografi jurnalistik.
Panca mengatakan, pelatihan dari LPJA ini sebuah kegiatan rutin, karena LPJA adalah lembaga pendidikan tidak hanya untuk internal Antara, tetapi juga melayani publik, baik BUMN, swasta, pemerintah atau individual.
"Tujuannya pertama jelas memperkenalkan Antara, juga kerja sama media dengan perusahaan. Kedua, memperkenalkan cara kerja wartawan kepada teman-teman Humas, ketika berkomunikasi dengan wartawan mereka tahu apa yang harus dilakukan, sehingga ada kesepahaman antara wartawan dengan Humas," katanya.
Dengan demikian ia berharap para Humas dapat memperbarui perkembangan ICT, mengetahui kinerja wartawan dan jejaring ke media massa, sehingga ketika mereka kembali ke intansi atau perusahaan masing-masing dapat menjalankan tugas dengan lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Materi yang disampaikan selama pelatihan di antaranya cara memindai tantangan para pranata Humas di era revolusi digital, mengidentifikasi karakter konten untuk media mainstream dan media sosial, menulis siaran pers yang memenuhi sasaran media massa, serta foto jurnalistik.
"Kita mengajak Humas bagaimana cara bekerja harus mulai mengenal era digital, misalnya tantangan di era digital dan media sosial, juga paling utama bagaimana bisa bekerja sama dengan wartawan," kata Staf Pengajar LPJA Panca H Prabowo di Bandung, Selasa.
Panca yang juga sebagai Kepala Desk Radar, Viral dan Jaringan Antara Cegah Hoax (JACX) LKBN Antara mengatakan, pelatihan yang berlangsung empat hari itu akan mencakup teori dan praktik.
Trainer dalam pelatihan tersebut di antaranya, Panca H. Prabowo (Kepala Desk Radar, Viral dan Jaringan Antara Cegah Hoax), Zaenal Abidin (Kepala LKBN Antara Biro Jawa Barat), serta Mosista Pambudi dan Devi Yulius, yang keduanya praktisi fotografi jurnalistik.
Panca mengatakan, pelatihan dari LPJA ini sebuah kegiatan rutin, karena LPJA adalah lembaga pendidikan tidak hanya untuk internal Antara, tetapi juga melayani publik, baik BUMN, swasta, pemerintah atau individual.
"Tujuannya pertama jelas memperkenalkan Antara, juga kerja sama media dengan perusahaan. Kedua, memperkenalkan cara kerja wartawan kepada teman-teman Humas, ketika berkomunikasi dengan wartawan mereka tahu apa yang harus dilakukan, sehingga ada kesepahaman antara wartawan dengan Humas," katanya.
Dengan demikian ia berharap para Humas dapat memperbarui perkembangan ICT, mengetahui kinerja wartawan dan jejaring ke media massa, sehingga ketika mereka kembali ke intansi atau perusahaan masing-masing dapat menjalankan tugas dengan lebih baik.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019