Senior Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Andoko Suyono mengatakan PLN menargetkan tingkat elektrifikasi atau pemasangan tenaga listrik di Jawa Barat mencapai 100 persen pada akhir tahun 2019.
"Saat ini masih ada 0,01 persen memang belum teraliri listrik dan ini menjadi komitmen kami Insya Allah akhir tahun 2019 tuntas," kata Andoko Suyono, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Saat ini elektrifikasi atau pemasangan sambungan listrik di Jawa Barat mencapai 99,99 persen pada 2018.
Menurut dia, Jabar menjadi salah satu provinsi yang ikut dalam sistem kelistrikan besar bernama Jamali (Jawa-Madura-Bali).
Dengan begitu, aliran listrik di tiga pulau tersebut tersambung satu sama lain.
"Jabar sendiri mempunyai beban puncak 7.600 megawatt atau 30 persen dari sistem Jamali itu," katanya.
Andoko menyatakan saat ini pelanggan PLN di Jabar mencapai 14,2 juta dan jumlah tersebut didominasi oleh pelanggan rumah tangga dengan persentase 93 persen.
Dia mengatakan setiap bulan PLN Jabar harus menyambungkan listrik kepada 4.500 pelanggan baru.
"Kami di PLN Jabar tetap menyambung pelanggan baru kurang lebih setiap bulannya 4.500 pelanggan baru. Ini juga untuk memenuhi rasio elektrifikasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar, Ai Saidah, persentase 0,01 persen tergolong tinggi mengingat jumlah penduduk Jabar mencapai 48 juta.
Maka itu, pihaknya terus berupaya mengalirkan listrik ke daerah-daerah yang belum teraliri listrik.
"Tinggal 0,01 persen lagi masyarakat di Jabar yang belum menerima aliran listrik. Namun, karena jumlah penduduknya besar angka tersebut cukup besar dan butuh perjuangan dan keseriusan untuk kita bantu mendapatkan aliran listrik," kata Ai.
"Yang belum teraliri listrik ini akan kita keroyok bersama agar mencapai elektrifikasi menuju 100 persen," tambahnya.
Menurut Ai, sebelum program listrik masuk desa berjalan pada 2001, persentase elektrifikasi Jabar hanya 52,16 persen.
"Selama kurun waktu hampir 17 tahun atau hingga tahun 2018 Pemprov Jabar sudah berhasil menyambungkan listrik sebanyak 298.456 keluarga dengan anggaran mencapai Rp443 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saat ini masih ada 0,01 persen memang belum teraliri listrik dan ini menjadi komitmen kami Insya Allah akhir tahun 2019 tuntas," kata Andoko Suyono, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Saat ini elektrifikasi atau pemasangan sambungan listrik di Jawa Barat mencapai 99,99 persen pada 2018.
Menurut dia, Jabar menjadi salah satu provinsi yang ikut dalam sistem kelistrikan besar bernama Jamali (Jawa-Madura-Bali).
Dengan begitu, aliran listrik di tiga pulau tersebut tersambung satu sama lain.
"Jabar sendiri mempunyai beban puncak 7.600 megawatt atau 30 persen dari sistem Jamali itu," katanya.
Andoko menyatakan saat ini pelanggan PLN di Jabar mencapai 14,2 juta dan jumlah tersebut didominasi oleh pelanggan rumah tangga dengan persentase 93 persen.
Dia mengatakan setiap bulan PLN Jabar harus menyambungkan listrik kepada 4.500 pelanggan baru.
"Kami di PLN Jabar tetap menyambung pelanggan baru kurang lebih setiap bulannya 4.500 pelanggan baru. Ini juga untuk memenuhi rasio elektrifikasi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar, Ai Saidah, persentase 0,01 persen tergolong tinggi mengingat jumlah penduduk Jabar mencapai 48 juta.
Maka itu, pihaknya terus berupaya mengalirkan listrik ke daerah-daerah yang belum teraliri listrik.
"Tinggal 0,01 persen lagi masyarakat di Jabar yang belum menerima aliran listrik. Namun, karena jumlah penduduknya besar angka tersebut cukup besar dan butuh perjuangan dan keseriusan untuk kita bantu mendapatkan aliran listrik," kata Ai.
"Yang belum teraliri listrik ini akan kita keroyok bersama agar mencapai elektrifikasi menuju 100 persen," tambahnya.
Menurut Ai, sebelum program listrik masuk desa berjalan pada 2001, persentase elektrifikasi Jabar hanya 52,16 persen.
"Selama kurun waktu hampir 17 tahun atau hingga tahun 2018 Pemprov Jabar sudah berhasil menyambungkan listrik sebanyak 298.456 keluarga dengan anggaran mencapai Rp443 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019