Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan akan terus mendukung upaya Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB untuk bertransformasi dan berinovasi dengan lebih berpihak pada masyarakat Jabar khususnya pelaku UMKM. 

Dia menuturkan kemudahan akses layanan perbankan dapat mengentaskan praktik rentenir yang saat ini semakin marak di kalangan masyarakat golongan menengah ke bawah atau golongan ekonomi lemah. 

"Bank BJB harus mempunyai target market yang lebih luas dan menyentuh lapisan masyarakat terkecil," kata Emil dalam siaran persnya, Kamis.

Kemarin, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini menghadiri acara 'Penutupan Business Review bjb Semester I Tahun 2019' di Kota Bandung.

"Dengan mengoptimalkan penyaluran kredit mikro (Mesra) yang merupakan program unggulan kami, dapat melepaskan warga Jawa Barat terhadap jerat rentenir. Saya kira Bank BJB punya kapasitas luar biasa," tambahnya. 

Emil juga berpesan agar Bank BJB terus meningkatkan kinerjanya melalui dukungan teknologi dan inovasi demi merespons peluang-peluang di masyarakat, salah satunya rencana pengembangan infrastruktur dengan nilai total hampir Rp600 triliun.

"Dimasa yang akan datang, bjb terlibat aktif, didahulukan untuk proyek-proyek di Jawa Barat," kata Emil. 

"Selain hal-hal tadi, hal lain yang perlu di perhatikan adalah IT yang juga jadi kebutuhan dalam era 4.0 ini. Kalau infrastruktur, mikro dan IT-nya dibenahi, saya punya keyakinan luar biasa kalau bank ini (Bank BJB) akan berlari dalam waktu yang akan datang," ujar Gubernur Emil.

Menurut Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan pihaknya akan menerapkan tiga fokus utama. 

"Fokus pertama adalah reposisi bisnis, kedua (adalah) reorganisasi, dan fokus ketiga re-engineering teknologi informasi. Kami sangat optimis dapat menghadapi berbagai tantangan industri perbankan saat ini dengan menjalankan tiga fokus utama tersebut dengan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni serta jaringan kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," tutur Yuddy.

Dia menambahkan, sesuai rencana bisnis dan program kerja bjb pun berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional melalui pembiayaan terhadap sektor produktif dengan fokus UMKM dan infrastruktur. 

"Sebagai salah satu program akselerasi, kami akan berkolaborasi dengan BUMD-BUMD lain di wilayah Jawa Barat dan Banten agar pembangunan dan program-program pemerintah dapat segera direalisasikan," ujar Yuddy mengakhiri.

Dari segi kinerja, pencapaian Bank BJB pada semester satu tahun 2019 memberikan hasil yang memuaskan. Total aset bank bjb tumbuh 6,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp120,7 triliun.

Pertumbuhan aset ini didukung penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7 persen dari tahun lalu. 

Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2 persen yoy. Sementara untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp803 miliar.

Kualitas kredit bank bjb juga berhasil dijaga dengan baik, di mana rasio Non Performing Loan (NPL) dapat bertahan di level 1,7 persen atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 sebesar 2,61 persen.

Adapun rasio Net Interest Margin (NIM) Bank BJB berada pada level 5,7 persen atau berada di atas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9 persen.


 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019