Tim kesehatan hewan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut memeriksa hewan kurban seperti sapi di sentra penjualan hewan kurban di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu, untuk memastikan kondisi sapi dalam keadaan sehat dan layak untuk dikurbankan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Diah mengatakan, tim kesehatan itu diterjunkan ke sentra penjualan hewan kurban maupun tempat peternakan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang hendak dijual ke konsumen.
"Kita periksa kesehatan hewan kurban seperti gigi, tubuh dan organ tubuh lainnya untuk memastikan sehat dan layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Ia menuturkan, kesehatan hewan kurban sudah seharusnya diperhatikan oleh peternak sebelum dijual ke konsumen sehingga aman bagi manusia ketika mengkonsumsi dagingnya.
"Kesehatan hewan kurban ini harus diperhatikan untuk menghindari adanya penularan penyakit dari hewan ke manusia," katanya.
Ia menyampaikan, pemeriksaan tidak hanya pada hewan kurban, tetapi diperiksa juga surat keterangan lainnya dari peternak daerah asal atau pemasok sapi ke Garut.
Selama ini, lanjut dia, hewan kurban jenis sapi biasa dipasok dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kondisinya sudah menjalani proses pemeriksaan sebelum dibawa ke luar kota.
"Kebanyakan sapi yang dijual di Garut ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun sudah diperiksa kita periksa kembali surat keterangan sehat hewan," katanya.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan di lapangan terdapat beberapa ekor sapi kurban yang belum cukup umur atau tidak layak untuk dikurbankan sesuai aturan agama.
Ia mengimbau pedagang untuk tidak menjual hewan kurban yang belum cukup umur, dan tidak mengelabui pembeli dengan memberikan sapi ukuran besar padahal usianya masih muda.
"Kami mengingatkan penjual bisa jujur dalam menjual hewan kurban yang sesuai syariat Islam," katanya.
Baca juga: Harga jual sapi di Garut paling murah Rp20 juta
Baca juga: Sapi Sukabumi diminati pejabat hingga politisi nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Diah mengatakan, tim kesehatan itu diterjunkan ke sentra penjualan hewan kurban maupun tempat peternakan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang hendak dijual ke konsumen.
"Kita periksa kesehatan hewan kurban seperti gigi, tubuh dan organ tubuh lainnya untuk memastikan sehat dan layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Ia menuturkan, kesehatan hewan kurban sudah seharusnya diperhatikan oleh peternak sebelum dijual ke konsumen sehingga aman bagi manusia ketika mengkonsumsi dagingnya.
"Kesehatan hewan kurban ini harus diperhatikan untuk menghindari adanya penularan penyakit dari hewan ke manusia," katanya.
Ia menyampaikan, pemeriksaan tidak hanya pada hewan kurban, tetapi diperiksa juga surat keterangan lainnya dari peternak daerah asal atau pemasok sapi ke Garut.
Selama ini, lanjut dia, hewan kurban jenis sapi biasa dipasok dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kondisinya sudah menjalani proses pemeriksaan sebelum dibawa ke luar kota.
"Kebanyakan sapi yang dijual di Garut ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun sudah diperiksa kita periksa kembali surat keterangan sehat hewan," katanya.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan di lapangan terdapat beberapa ekor sapi kurban yang belum cukup umur atau tidak layak untuk dikurbankan sesuai aturan agama.
Ia mengimbau pedagang untuk tidak menjual hewan kurban yang belum cukup umur, dan tidak mengelabui pembeli dengan memberikan sapi ukuran besar padahal usianya masih muda.
"Kami mengingatkan penjual bisa jujur dalam menjual hewan kurban yang sesuai syariat Islam," katanya.
Baca juga: Harga jual sapi di Garut paling murah Rp20 juta
Baca juga: Sapi Sukabumi diminati pejabat hingga politisi nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019