Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penghargaan kepada 10 tokoh perpajakan yang dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap Direktorat Jenderal Pajak, dalam rangkaian acara peringatan hari pajak 2019, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin.
"Ini adalah salah satu cara kita memperingati sekaligus memperkuat arah dari reformasi perpajakan kita," ujar Sri Mulyani.
Kesepuluh tokoh perpajakan tersebut merupakan mantan Direktur Jenderal Pajak yang menjabat mulai kurun waktu 1981 hingga 2017.
Mereka adalah Salamun AT (1981 -1988), Fuad Bawazier (1993-1998), Abdullah Anshari Ritonga (1999-2000), Machfud Sidik (2000-2001), Jadi Poernomo (2001-2006), Darmin Nasution (2006-2009).
Selanjutnya Mochammad Tjiptardjo (2009-2011), Ahmad Fuad Rahmany (2011-2014), Sigit Priadi Pramudito (2015), dan Ken Dwijugiasteadi (2016-2017).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama Sri juga memberikan penghargaan kepada kantor wilayah dan kantor pelayanan Direktorat Jenderal Pajak yang dinilai memiliki kualitas pelayanan terbaik pada 2019.
Masing-masing adalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu Lampung, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Batang, KPP Pratama Cikupa dan KPP Pratama Jakarta Gambir III.
Dalam sambutannya Sri Mulyani menekankan tentang pentingnya reformasi perpajakan di tubuh Ditjen Pajak.
Dia mengatakan saat ini Ditjen Pajak tengah berupaya melakukan perbaikan dengan fokus kepada empat aspek, yakni aspek organisasi, aspek sumber daya manusia, aspek teknologi informasi berbasis data, aspek proses bisnis dan aspek regulasi perpajakan.
Selain itu, Sri juga menjelaskan tentang pentingnya menanamkan rasa cinta Tanah Air dalam diri para pegawai Ditjen Pajak. Rasa cinta itu, kata Sri, dapat diterapkan melalui kinerja yang profesional dan berintegritas.
"Saya berharap hari ini seluruh insan pajak tidak lagi berbicara apakah Anda cinta NKRI, namun Anda sudah pada tahap apakah Anda sudah dapat membuktikan kecintaan kepada Ibu Pertiwi dengan kinerja yang baik, integritas yang penuh, dan profesionalitas yang bisa dibanggakan," ujar dia.
Dalam acara tersebut turut hadir Mantan Menteri Keuangan yang juga Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, serta perwakilan dari Komisi XI DPRI RI.
Baca juga: Bekasi gali pendapatan sektor pajak air tanah
Baca juga: Pemkot Depok target PAD Rp1,11 triliun optimistis tercapai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ini adalah salah satu cara kita memperingati sekaligus memperkuat arah dari reformasi perpajakan kita," ujar Sri Mulyani.
Kesepuluh tokoh perpajakan tersebut merupakan mantan Direktur Jenderal Pajak yang menjabat mulai kurun waktu 1981 hingga 2017.
Mereka adalah Salamun AT (1981 -1988), Fuad Bawazier (1993-1998), Abdullah Anshari Ritonga (1999-2000), Machfud Sidik (2000-2001), Jadi Poernomo (2001-2006), Darmin Nasution (2006-2009).
Selanjutnya Mochammad Tjiptardjo (2009-2011), Ahmad Fuad Rahmany (2011-2014), Sigit Priadi Pramudito (2015), dan Ken Dwijugiasteadi (2016-2017).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama Sri juga memberikan penghargaan kepada kantor wilayah dan kantor pelayanan Direktorat Jenderal Pajak yang dinilai memiliki kualitas pelayanan terbaik pada 2019.
Masing-masing adalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu Lampung, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Batang, KPP Pratama Cikupa dan KPP Pratama Jakarta Gambir III.
Dalam sambutannya Sri Mulyani menekankan tentang pentingnya reformasi perpajakan di tubuh Ditjen Pajak.
Dia mengatakan saat ini Ditjen Pajak tengah berupaya melakukan perbaikan dengan fokus kepada empat aspek, yakni aspek organisasi, aspek sumber daya manusia, aspek teknologi informasi berbasis data, aspek proses bisnis dan aspek regulasi perpajakan.
Selain itu, Sri juga menjelaskan tentang pentingnya menanamkan rasa cinta Tanah Air dalam diri para pegawai Ditjen Pajak. Rasa cinta itu, kata Sri, dapat diterapkan melalui kinerja yang profesional dan berintegritas.
"Saya berharap hari ini seluruh insan pajak tidak lagi berbicara apakah Anda cinta NKRI, namun Anda sudah pada tahap apakah Anda sudah dapat membuktikan kecintaan kepada Ibu Pertiwi dengan kinerja yang baik, integritas yang penuh, dan profesionalitas yang bisa dibanggakan," ujar dia.
Dalam acara tersebut turut hadir Mantan Menteri Keuangan yang juga Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, serta perwakilan dari Komisi XI DPRI RI.
Baca juga: Bekasi gali pendapatan sektor pajak air tanah
Baca juga: Pemkot Depok target PAD Rp1,11 triliun optimistis tercapai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019