Pelaksana Tugas Ketua Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta Rizal Mallarangeng mengingatkan Bambang Soesatyo untuk bisa menahan diri terkait langkah politiknya belakangan ini yang ingin maju sebagai Ketua Umum Golkar.
"Bambang Soesatyo saya harap menahan diri dan jangan lupa diri. Jangan main kayu," kata Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu.
Menurut Rizal, kader-kader Partai Golkar, termasuk Bamsoet, tentu berhak maju dalam Munas pada Desember 2019 nanti, sebab Partai Golkar adalah partai terbuka yang demokratis.
Namun, dia mengingatkan kompetisi antarkader harus elegan dan tetap menghargai aturan serta kebersamaan partai.
"Kita kan tidak mau lagi terpecah seperti lima tahun lalu," ujarnya.
Rizal meminta Bamsoet bersikap ekstra santun dan tidak lupa diri, sebab Bamsoet menurutnya, juga berutang budi pada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Bamsoet jadi Ketua DPR dengan tanda tangan Pak Airlangga. Bahkan saya juga ikut merekomendasikan dia. Dan di depan saya dia janji untuk tidak menjadi saingan Pak Airlangga," ungkap dia.
"Tapi sudahlah, kalau tidak mau balas budi, atau kalau janji tidak ditepati, ya tidak mungkin dipaksa. Tapi setidaknya Bamsoet harus sedikit elegan dan jangan bermain kayu," tambah dia.
Adapun seluruh ketua wilayah Golkar DKI dikabarkan menarik dukungannya kepada Bamsoet untuk maju sebagai ketua umum. Menurut Rizal, Bamsoet harus belajar dari kesalahan tersebut.
Lebih jauh Rizal mengimbau agar semua kader Partai Golkar tetap menjaga kebersamaan dan marwah partai. Sebab, saat ini Partai Golkar mendapat kesempatan emas untuk ikut mendorong percepatan pembangunan bersama Presiden Jokowi.
"Kalau Pak Jokowi dan programnya sukses gilang gemilang, InsyaAllah, Golkar juga akan memetik hasilnya. Rakyat akan senang dan Golkar bisa menjadi juara pada pemilu berikutnya," ujar Rizal.
Baca juga: Dedi Mulyadi: pernyataan JK tutup polemik Munas Golkar
Baca juga: Dedi Mulyadi: desakan munaslub datang dari pihak pengincar kursi kabinet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Bambang Soesatyo saya harap menahan diri dan jangan lupa diri. Jangan main kayu," kata Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu.
Menurut Rizal, kader-kader Partai Golkar, termasuk Bamsoet, tentu berhak maju dalam Munas pada Desember 2019 nanti, sebab Partai Golkar adalah partai terbuka yang demokratis.
Namun, dia mengingatkan kompetisi antarkader harus elegan dan tetap menghargai aturan serta kebersamaan partai.
"Kita kan tidak mau lagi terpecah seperti lima tahun lalu," ujarnya.
Rizal meminta Bamsoet bersikap ekstra santun dan tidak lupa diri, sebab Bamsoet menurutnya, juga berutang budi pada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Bamsoet jadi Ketua DPR dengan tanda tangan Pak Airlangga. Bahkan saya juga ikut merekomendasikan dia. Dan di depan saya dia janji untuk tidak menjadi saingan Pak Airlangga," ungkap dia.
"Tapi sudahlah, kalau tidak mau balas budi, atau kalau janji tidak ditepati, ya tidak mungkin dipaksa. Tapi setidaknya Bamsoet harus sedikit elegan dan jangan bermain kayu," tambah dia.
Adapun seluruh ketua wilayah Golkar DKI dikabarkan menarik dukungannya kepada Bamsoet untuk maju sebagai ketua umum. Menurut Rizal, Bamsoet harus belajar dari kesalahan tersebut.
Lebih jauh Rizal mengimbau agar semua kader Partai Golkar tetap menjaga kebersamaan dan marwah partai. Sebab, saat ini Partai Golkar mendapat kesempatan emas untuk ikut mendorong percepatan pembangunan bersama Presiden Jokowi.
"Kalau Pak Jokowi dan programnya sukses gilang gemilang, InsyaAllah, Golkar juga akan memetik hasilnya. Rakyat akan senang dan Golkar bisa menjadi juara pada pemilu berikutnya," ujar Rizal.
Baca juga: Dedi Mulyadi: pernyataan JK tutup polemik Munas Golkar
Baca juga: Dedi Mulyadi: desakan munaslub datang dari pihak pengincar kursi kabinet
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019