Tim dokter menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terindikasi penyakit asma dan mag sehingga harus dirujuk dari RSUD Seowandhie ke ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr. Soetomo,  Surabaya, Jawa Timur.

"Untuk diagnosa sakitnya awal memang mag dan asma," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmantia saat menggelar jumpa pers di GBPT RSUD dr. Soetomo Surabaya, Rabu.

Menurut dia, untuk asma sudah diderita Wali Kota Risma sejak lama atau pada saat sebelum menikah. Jadi kondisi Risma saat itu kelelahan dan kecapekan.

"Sebelum sakit sempat ikut membersihkan Tugu Pahlawan, mungkin itu karena kecapekan," ujarnya.

Mendapati hal itu, lanjut dia, Risma mengalami sesak nafas sehingga dilarikan ke RSUD dr.Soewandhie. Namun pada saat perawatan, kondisi Wali Kota Risma belum cukup stabil sehingga dirujuk ke RSUD dr.Soetomo.

"Jadi kondisi bu Risma saat itu bukan kritis, paling tidak agak turun dari biasanya," katanya.

Ia menjelaskan dirujuknya Risma ke RSUD dr.Soetomo dengan pertimbangan agar mendapatkan perawatan yang lebih baik oleh tim dokter setempat. "Dokternya lebih baik di sini, banyak konsultannya juga," ujarnya.

Saat ditanya kapan Risma bisa dibawa pulang, Febria mengatakan pihaknya bersama tim dokter RSUD dr.Soetomo masih melakukan observasi dan belum diketahui berapa lama masa observasinya.

"Soal berapa lama, nanti kita kabari lagi. Kami belum bisa memastikan. Intinya kondisi bu Risma saat ini sudah stabil. Kita doakan, harapannya secepatnya pulih," katanya.

Kepala Humas RSUD dr Soetomo Surabaya, dr. Pesta Parulian menambahkan kondisi Wali Kota Risma saat ini sudah lebih baik, lebih stabil dan tidak segawat atau tidak seberat yang saat di RSUD Soewandhie.

"Kita perlu memonitor. Rumah sakit yang rujukan tertinggi di provinsi adalah RSUD dr. Soetomo, dimana ada banyak konsultan yang bisa memberikan pendapat dan nantinya apa saja yang akan dilakukan," katanya.

Baca juga: Tri Rismaharini dirujuk pengobatannya ke RSUD Soetomo

Baca juga: Tri Rismaharini dirawat di RSUD karena kecapekan

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019