Bandung (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemrov) Jawa Barat merancang persiapan terkait pelaksanaan mudik Lebaran 2019 pada hari pertama pelaksanaan ibadah puasa Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah/2019 Masehi.
"Tadi merapatkan persiapan mudik, walaupun baru hari pertama puasa tapi yang dibahas persiapan mudik," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil di Bandung, Senin.
Gubernur Emil membahas hal ini dalam Rapat Pimpinan di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate Bandung bersama Wakil Gubernur UU Ruzhanul Ulum dan Sekretaris Daerah Iwa Karniwa, serta para kepala perangkat daerah.
Gubernur Emil mengatakan sejumlah hal yang dibahas dalam rapim permasalahan mudik yang biasa terjadi, seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, pasar tumpah, serta risiko lainnya yang dapat mengganggu aktivitas mudik.
Selain itu, ikut dibahas berbagai zona wilayah Jabar dengan karakteristik kemacetannya, salah satu zona yang diwaspadai tahun ini zona Bekasi khususnya ruas Tol Jakarta - Cikampek.
Menurut dia, saat ini di Tol Cikampek terdapat tiga aktivitas konstruksi skala besar, yakni proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan tol layang (elevated).
Ketiga proyek ini dinilai dapat menghambat arus mudik dengan menjadi biang kemacetan. "Sehingga besok Pak Menteri Perhubungan kemungkinan ke Bandung merapatkan arus mudik," kata dia.
Terkait permasalahan rutin, Emil menginstruksikan perangkat daerah khususnya Dinas Perhubungan agar mencari solusi ampuh agar masalah tidak terulang lagi.
Emil memberi contoh, pembayaran tol menggunakan kartu e-Tol ternyata tidak sepenuhnya menghilangkan antrean di loket dan kemacetan di sekitar gerbang dan ini yang harus diantisipasi Pemprov Jabar.
Gubernur juga menyoroti tingkat kerawanan kecelakaan di Tol Cipali dan ia mendapat catatan di tol tersebut banyak terjadi kecelakaan karena tipe jalan yang terus lurus dengan permukaan jalan bergelombang.
"Sehingga kalau orang ngantuk, atau sudah kelamaan, dan lain sebagainya, ya, rawan. Maka akan kita antisipasi. Juga mengenai rest area yang belum mencukupi, nanti akan kita atur," katanya.
Seperti yang sering dilakukan, Pemrov Jabar juga akan berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan swasta melalui dana CSR untuk mengadakan program mudik gratis.
Pertimbangannya beberapa kota di Jabar menjadi tujuan rantau, otomatis akan banyak pendatang yang perlu dibantu untuk pulang ke kampung halaman.
Baca juga: Pemprov Jabar usul tol gratis saat macet mudik
Baca juga: Tol Cisumdawu memungkinkan digunakan untuk mudik 2019