Cirebon (ANTARA) - Aktivitas di Terminal Bus Tipe A Harjamukti Kota Cirebon, Jawa Barat, masih terpantau sepi penumpang hingga Sabtu (5/4) siang atau H+4 Lebaran 2025, meski sebagian masyarakat mulai melakukan perjalanan arus balik menuju Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Andi Armawan di Cirebon, Sabtu mengatakan jumlah penumpang di terminal tersebut mengalami penurunan dibandingkan musim mudik tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, jumlah kedatangan penumpang di terminal tersebut tercatat sekitar 4.572 selama periode 23 Maret hingga 4 April 2025. Kemudian untuk keberangkatan yakni sebanyak 4.982 orang.
Ia menyampaikan pada 2024 di periode yang sama, jumlah kedatangan penumpang di Terminal Harjamukti mencapai 5.966 orang dan keberangkatan sekitar 5.670 orang.
“Memang ada sedikit penurunan. Masyarakat saat ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor untuk mudik,” katanya.
Ia menyebutkan pilihan masyarakat terhadap moda transportasi umum masih didominasi oleh kereta api dan pesawat, sedangkan penggunaan bus menjadi alternatif terakhir.
Menurut dia, kondisi tersebut berdampak pada tingkat keterisian bus yang berangkat dari Terminal Harjamukti selama masa libur Lebaran tahun ini.
Selain preferensi moda transportasi, Andi menilai keberadaan terminal bayangan di sejumlah titik di sekitar Kota Cirebon turut memengaruhi sepinya aktivitas di terminal resmi.
“Masih ada terminal-terminal bayangan. Ini jadi perhatian kami bersama kepolisian, BPTD, dan unsur lainnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya bersama aparat terkait akan menindak tegas perusahaan otobus (PO) yang menaikkan penumpang di luar terminal. Sanksi tersebut bisa berupa pencabutan izin operasi.
Dia mengungkapkan beberapa lokasi, seperti rumah makan atau tempat istirahat di jalur utama kerap dijadikan tempat naik turun penumpang secara ilegal oleh sejumlah PO bus.
“Kami dapat informasi ada PO yang terbiasa berhenti di satu titik, makan, lalu langsung masuk tol. Ini mengurangi fungsi terminal sebagai tempat resmi keberangkatan,” tuturnya.
Ia mengatakan kondisi ini juga menyulitkan petugas untuk melakukan pemeriksaan teknis armada bus atau ramp check, karena kendaraan tidak masuk ke terminal.
“Padahal, terminal sudah dibangun dengan baik dan lengkap. Namun kalau sepi begini, kita jadi kesulitan melakukan pengawasan terhadap keselamatan angkutan,” ucap Andi.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat Hanura Kelana Iriana mengatakan secara umum terjadi penurunan jumlah penumpang pada terminal di provinsi tersebut, sebesar 6 persen dibandingkan tahun lalu.
Ia memperkirakan lonjakan arus balik akan terjadi pada 6 April 2025, seiring dengan berakhirnya masa cuti bersama dan dimulainya aktivitas kerja di Ibu Kota.
“Faktornya karena masa libur panjang dan masyarakat cenderung menggunakan kendaraan roda dua, apalagi jarak ke Jakarta (dari Jabar) tidak terlalu jauh,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Cirebon cek kesiapan Terminal Bus Harjamukti jelang mudik Lebaran
Baca juga: Kota Cirebon gelar ramp check guna cegah kecelakaan saat libur Natal