Antarajawabarat.com, 12/12 - Kota Bandung membutuhkan sekitar 1.500 alat pencacah atau penggiling sampah untuk ditempatkan di setiap Rukun Warga (RW) di Kota Kembang.
"Idealnya satu RW satu alat pencacah sampah dan satu kendaraan bak terbuka roda tiga pengkutnya di setiap RW, jumlahnya masing-masing 1500-an unit," kata Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil ketika menerima bantuan 10 unit alat pencacah sampah dari Bank BCA di Bandung, Jumat.
Perangkat pencacah sampah yang dioperasikan oleh mesin berbahan bahan bakar premium itu bergungsi untuk meremukan dan mencacah sampah sehingga menjadi bagian-bagian kecil.
Alat itu akan ditempatkan di setiap RW dalam rangka mengolah sampah di lingkungan masing-masing. Alat pencacah sampah itu memiliki kapasitas cukup besar dan diharapkan bisa menjadikan sampah organik lebih efektif untuk dijadikan kompos,
"Hari ini kami menerima bantuan alat ini dari BCA, diharapkan ke depan semua RW di Kota Bandung akan memiliki alat seperti ini. Tak hanya dari dana APBN tapi juga dari CSR perusahaan yang ada di Kota Bandung," kata Ridwan Kamil.
Penyerahan alat pencacah sampah bantuan Bank BCA tersebut diserahkan oleh Direktur BCA Subur Tan di Pendopo Wali Kota Bandung. Ridwan Kamil berkesempatan mengoperasikan alat pencacah sampah itu dengan menggiling sampah daun hingga menjadi serpihan-serpihan kecil.
"Warga Bandung sudah dilakukan edukasi cara pengolahan sampah, di setiap RW ada kader dan petugas sampah. Kami juga mendirikan Bank Sampah yang menampung sampah non organik sehingga bernilai tambah," katanya.
Menurut Emil, pihaknya berupaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sampah organik untuk menjadi pupuk bagi tanaman di lingkungan masing-masing, termasuk membantu warga untuk bisa mengolahnya sendiri.
"Bila bank sampah menjadi solusi untuk pengolahan sampah non organik, maka alat pencacah ini menjadi pendukung optimalisasi pengelolaan sampah organik untuk jadi kompos," katanya.
Sementara itu Direktur BCA Subur Tan menyebutkan, kerja sama dengan Pemkot Bandung dalam program penanganan ampah itu merupakan bagian dari CSR perusahaan dan pelestarian lingkungan.
"Penanganan sampah di Kota Bandung sangat penting karena kota ini sebagai kota wisata yang harus mengedepankan unsur citra dan kesan kebersihan. Pengelolaan sampah dengan bijak akan mendorong perkembangan industri pariwisata di Bandung," kata Subut Tan.
Subur menyebutkan, CSR perseroan di sektor lingkungan hidup itu merupakan salah satu program disamping di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ia berharap alat pencacah sampah itu diharapkan bisa menjadi solusi bagi Kota Bandung dalam upaya pengelolaan sampah.
"Pengolahan sampah dengan baik tak hanya menjaga keasrian kota tapi memberikan manfaat lain seperti daur ulang energi dan pemanfaatan lainnya yang memberikan nilai tambah," kata Subur Tan menambahkan. ***3***