Adanya fenomena itu, kata dia, kemudian mendorong Disperindag Jabar untuk terus mencari peluang dan memfasilitasi para perajin rotan agar menemukan negara potensial sebagai tujuan ekspor.
“Adapun teman-teman yang berhasil ke Eropa, 'cost'-nya masih tinggi. Sekarang belum berjalan baik, tetapi ada beberapa negara yang sudah cukup bagus,” tuturnya.
Noneng menambahkan saat ini pihaknya fokus mengembangkan produk rotan khususnya di Cirebon, dengan menggencarkan promosi di berbagai platform.
“Kita juga sudah memiliki fasilitas berupa Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan di Cirebon,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekspor produk rotan Jabar jajaki pasar kawasan Afrika dan Timur Tengah