Antarajawabarat.com,2/6 - Pengolahan kulit ikan pari nelayan tradisional Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tembus pasar ekspor, sehingga usaha tersebut semakin diminati pengrajin.
"Hasil olahan kulit ikan pari dikirim untuk memenuhi pasar ekspor, Jepang, Korea, sebagai bahan baku makanan dan kerajinan," kata Aryanto salah seorang perajin kulit ikan pari di Indramayu, Minggu.
Ia menuturkan, berbagai olahan hasil laut potensial, seperti kulit ikan pari sebelumnya hanya dijual ikan asin kering yang dipasok untuk pasar tradisional dengan nilai jual rendah, tapi kini bisa mencapai Rp300 ribu per kilogram.
Usaha pengolahan kulit ikan pari Indramayu, kata dia, mampu menyerap hasil tangkapan nelayan setempat, selain itu mengurangi pengangguran.
Sementara itu Kar, perajin olahan ikan lain mengaku, selain kulit ikan pari masih banyak olahan ikan lain yang bisa tembus ekspor seperti sirip ikan hiu, tulang ikan.
Permintaan berbagai olahan ikan laut, kata dia, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Kabupaten Indramayu, tapi kendalanya bahan baku mengandalkan tangkapan nelayan, jika mereka berhenti melaut produksi terhambat.
Dedy Aryanto, Manajer TPI Glayem di Indramayu, mengatakan, usaha olahan ikan di Indramayu berhasil menyerap hasil tangkapan nelayan setempat, selain memasok kebutuhan pasar tradisional.
Ia menuturkan, kendalanya hasil tangkapan nelayan tradisional di Indramayu terkendala cuaca, saat normal bisa memenuhi kebutuhan perajin olahan dan pasar lokal, tetapi angin kencang disertai gelombang tinggi produksi ikan tersebut anjlok.***3***
Enjang S
Pengolahn Kulit Ikan Pari Indramayu Tembus Ekspor
Senin, 2 Juni 2014 8:27 WIB