Jakarta (ANTARA) - Dua punggawa Manchester City yaitu pelatih Pep Guardiola dan sang striker Julian Alvarez mencatatkan rekor baru dalam sejarah setelah menjuarai UEFA Champions League (UCL) atau Liga Champions 2022/2023.
Manchester City baru saja mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah menang 1-0 atas Inter Milan pada laga final di Ataturk Olympic Stadium, Turki, Minggu WIB.
Trofi ini menjadi pelengkap treble winners atau tiga trofi dalam semusim City setelah sebelumnya mengamankan dua trofi lainnya yaitu English Premier League (EPL) atau Liga Inggris dan FA Cup.
Baik Pep maupun Alvarez, setelah memenangkan UCL sama-sama mencatatkan namanya dalam sejarah.
Untuk Pep, treble winners tersebut menjadi capaian keduanya selama berkarier sebagai pelatih.
Pelatih asal Spanyol itu menjadi pelatih pertama yang meraih treble winners bersama dua klub berbeda yaitu Barcelona pada 2008/2009 (LaLiga, Copa del Rel, UCL) dan City pada 2022/2023 (EPL, FA Cup, UCL).1 - Pep Guardiola has won the treble for the second time in his managerial career, while he's the first ever manager to do so with two different clubs (Barcelona in 2008-09 and Manchester City in 2022-23). Greatness. #UCLFinal pic.twitter.com/Yn4YcLOFNG
— OptaJoe (@OptaJoe) June 10, 2023
Trofi prestisius ini juga menjadi akhir yang manis bagi Pep setelah lama tidak memenangkan UCL. Terakhir kali pelatih 52 tahun itu memenangkan Liga Champions adalah saat melatih Barcelona pada 2010/2011 setelah menang 3-1 melawan Manchester United pada laga final. Adapun trofi UCL ini menjadi trofi ketiga yang didapatkan Pep. Torehannya hanya kalah dari pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti dengan empat trofi (2002/2003, 2006/2007, 2013/2014, dan 2021/2022).
Sedangkan bagi Alvarez, pencapaian pada musim 2022/2023 sangatlah spesial. Squawka mencatat Alvarez sebagai pemain pertama yang mampu memenangkan Piala Dunia bersama negara dan treble winners bersama klub pada musim yang sama.
Mantan pemain River Plate itu tampil sebanyak 49 kali bersama City dan mencatatkan 17 gol dan lima assists.Julián Álvarez is the first player in football history to win the Treble and the World Cup in the same season.
— Squawka (@Squawka) June 10, 2023
La Araña has completed football at 23-years-old. ???? pic.twitter.com/zP2PLpcvaV
Bersama negaranya, Alvarez menjadi bagian penting Argentina dalam merengkuh trofi Piala Dunia 2022 Qatar. Dari total tujuh pertandingan sampai final, pemain 23 tahun itu tampil pada setiap laga dan menorehkan empat gol dan satu assists.
Squawka juga mencatat, pemain berjuluk La Arana itu juga menjadi pemain paling muda yang memenangkan Piala Dunia, Liga Inggris, dan Liga Champions pada musim yang sama, mengalahkan rekor Gerrard Pique 29 hari lebih cepat.
Haaland Senang Dilatih Pep
Pemain Manchester City Erling Haaland mengaku sangat senang dapat dilatih oleh pelatih terbaik dunia Pep Guardiola.
Nama Pep baru saja tercatat dalam sejarah sebagai pelatih pertama yang mampu meraih treble winners sebanyak dua kali yaitu saat menahkodai Barcelona 2008/2009 dan Manchester City 2022/2023.
Kepastian ini didapat setelah pada Minggu WIB, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu membawa timnya mengalahkan Inter Milan 1-0 pada laga final UEFA Champions League (UCL) atau Liga Champions yang dimainkan di Ataturk Olympic Stadium, Turki. Sebelumnya, City sudah memenangkan dua gelar lain sebagai syarat meraih treble winners yaitu English Premier League (EPL) atau Liga Inggris dan FA Cup.
"Ini pertandingan yang sangat besar, tekanannya luar biasa, Anda semua tahu itu. Bekerja dengan Pep benar-benar istimewa,” ucap Haaland, dilansir dari laman resmi klub, Minggu.
"Untuk dilatih olehnya setiap hari, pelatih terbaik di dunia, ini adalah tempat yang bagus,” imbuhnya.
Pada musim pertamanya membela The Citizens, Haaland tampil fantastis dengan catatan 52 gol dari total 53 penampilan di semua kompetisi.
Selama masa suburnya itu, pemain tim nasional Norwegia tersebut mengaku banyak dibantu oleh pelatih asal Spanyol tersebut.
“Kami memiliki hubungan yang baik dan dia banyak membantu saya. Saya berharap dapat terus berkembang. Saya masih muda, saya memiliki banyak tahun tersisa,” ucap Haaland.
Dalam kesempatan yang sama, mantan pemain RB Salzburg dan Borussia Dortmund itu juga mengaku tidak menyangka sudah memenangkan treble winners di usia yang masih muda.
"Dalam mimpi terliar saya, saya tidak akan pernah menganggap ini sebagai saya yang berusia 22 tahun, jujur,” kata Haaland. “Tapi itu menunjukkan bahwa itu mungkin bagi seorang pria dari kota kecil di Norwegia,” lanjutnya.
Ia pun lalu merefleksikan raihannya tersebut sebagai motivasi bagi pemain seumurannya untuk bisa mencapai hal yang sama.
“Menurut saya, ini juga memberi motivasi kepada anak muda lain dalam situasi yang sama seperti saya bermain sepak bola di aula dalam ruangan di kampung halaman saya,” ujar Haaland.
Atas semua capaian timnya pada musim ini, Haaland bertekad untuk mempertahankannya pada musim depan.
"Kami harus mempertahankan apa yang kami capai musim ini,” ucap Haaland.
Lebih lanjut, kesuksesan Haaland pada musim ini tidak hanya sekadar meraih beberapa trofi bergengsi bersama timnya.
Adapun, pemain 22 tahun itu juga menyabet penghargaan individual seperti pemain terbaik EPL (36 gol dan delapan assists), pemain muda terbaik EPL, top skor EPL (36 gol), dan top skor UCL (12 gol).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pep Guardiola dan Julian Alvarez catat rekor baru setelah juarai UCL