Kota Bogor (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, Jawa Barat mengumumkan rute dua arah yang menghentikan sementara sistem satu arah (SSA) di pusat kota selama revitalisasi Jembatan Otista berlaku mulai Selasa (9/5) malam.
Pemberlakuan ini dilakukan untuk menerima masukan masyarakat yang merasa terdampak secara ekonomi jika rute SSA dipertahankan selama pembangunan ulang Jembatan Otista sekitar tujuh bulan ke depan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat dikonfirmasi, Selasa, mengatakan rute ini akan berlaku selama pengerjaan pembangunan ulang Jembatan Otista 9 Mei-8 Desember 2023 nanti dengan terus upaya penyempurnaan.
"Namun tentu konsep ini pun akan kami analisa di lapangan, terkait dengan pelaksanaannya dan terus akan kami sempurnakan," ujar Bima Arya.
Bima Arya menyampaikan perubahan rute rekayasa lalu lintas dilakukan untuk menyingkat waktu tempuh, mengurangi dampak ekonomi dan menggerakkan kembali ekonomi warga sekitar Jembatan Otista dan masyarakat Kota Bogor lain.
Sebelumnya, Satlantas Polresta Bogor Kota mencatat rute rekayasa lalu lintas dengan tetap mempertahankan SSA satu pekan ke belakang mulai 1-8 Mei 2023 ini membuat rute masyarakat dari arah Tugu Kujang hingga ke Stasiun Bogor, BTM dan Suryakencana bisa mencapai 4 kilometer dari sebelumnya 2,5 kilometer karena penutupan Jembatan Otista.
Rekayasa opsi pertama diberlakukan, karena sarana dan prasarana seperti pembatas jalan, pembongkaran pulau jalan dan lampu lalu lintas di Simpang Denpom III/1 antara Jalan Jalak Harupat arah Lapangan Sempur dan Jalan Jenderal Sudirman serta di Simpang Kapten Muslihat arah Stasiun Bogor belum terpasang.
Rute 2 arah di pusat kota Bogor diberlakukan selama revitalisasi Jembatan Otista
Selasa, 9 Mei 2023 14:45 WIB