Jati bukan merupakan atlet unggulan nomor speed putra dalam ajang IFSC World Cup 2023 Jakarta. Meski demikian, atlet kelahiran 8 Januari 2001 itu tidak patah semangat dan tetap fokus terhadap pertandingan dan juga mengerahkan performa terbaik.
“Kalo saya sih fokus pertandingan aja, urusan hasil kan bukan saya nentuin. Jadi saya fokus manjat maksimal udah gitu aja. Fokus mengeluarkan kemampuan saya sendiri,” kata Jati.Lebih lanjut, perjalanan Jati meraih medali emas hampir gagal atau terhenti di babak 16 besar karena mencatatkan waktu terburuk kedua di putaran final yaitu 8,91 detik.
Beruntungnya, di saat yang sama lawannya dari Italia Matteo Zurloni gagal finish dan hal ini membuat Jati melaju ke babak selanjutnya. Setelah itu, penampilan Jati membaik karena berhasil menorehkan 5,11 detik di delapan besar, 5,27 detik di semifinal, dan 5,11 detik di partai final.
Menanggapi catatan buruknya di 16 besar tersebut, Jati mengatakan dirinya sempat goyah karena pengaruh faktor eksternal yang tidak bisa ia kendalikan seperti turunnya hujan di venue acara sebelum putaran final berlangsung.
“Kalo menurut saya paling berat melawan diri sendiri, makanya tadi pas 16 besar sempat goyah karena apa ya, karena kayak apa gitu kan faktor x nya kan banyak. Jadi saya tidak bisa mengendalikan itu,” kata Jati.
Berkat raihan emasnya ini, Jati direncanakan akan diproyeksikan oleh Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid untuk diikutsertakan ke pelatnas panjat tebing agar kemampuannya lebih berkembang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Raharjati Nursamsa ingin pecahkan rekor dunia seusai raih medali emas