Walaupun peluang terbuka lewat program ECP, Iendra memastikan proses seleksi dan kurasi diberlakukan pihaknya mengingat kemampuan dan semangat tiap peserta berbeda-beda.
Dari 150 eksportir yang mendaftar ECP, hanya seperlima yang siap melakukan ekspor.
"Bukan sisanya kita biarkan, tapi kami terus bina untuk lebih siap lagi melakukan ekspor," kata dia.
Menurut dia Program ECP akan menjadi filter bagi eksportir milenial yang tangguh karena peserta harus melewati enam tahap dan peserta diberikan pengetahuan mengenai riset pasar negara tujuan ekspor, mencari data calon buyer.
Kemudian ada korespondensi bisnis, informasi dan peluang pasar dari perwakilan dagang di negara tujuan ekspor serta persiapan business matching. "Sehingga tidak langsung ekspor, tidak langsung container, tapi bertahap," kata dia.
Sebelumnya PT Bank Negara Indonesia (BNI)Tbk menggaet perusahaan diaspora Indonesia di Hong Kong guna mendorong UMKM Jawa Barat (Jabar) menembus pasar global.