ANTARAJAWABARAT.com,19/7 - Harga daging ayam dan sapi di pasar induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melonjak naik beberapa hari menjelang bulan Puasa.
Berdasarkan pengakuan pedagang di pasar Guntur, Kamis, harga daging ayam dari sebelumnya harga normal berkisar Rp24 ribu hingga Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.
Sedangkan harga daging sapi mencapai Rp80 ribu per kilogran, sehari sebelumnya mencapai Rp75 ribu, sementara harga normal berkisar Rp60 ribu sampai Rp65 ribu per kg.
Para pedagang menilai, kenaikan harga daging sapi dan ayam tersebut tidak wajar, karena yang disebut kenaikan antara Rp1.000 atau Rp2.000 per kg.
"Ini bukan naik lagi, karena yang disebut naik hanya seribu, dua ribu, tapi sekarang sehari saja naiknya sampai Rp5 ribu Rp10 ribu," kata Yayah (55) penjual daging sapi.
Penyebab kenaikan harga daging, Yayah mengaku tidak tahu, karena dari pihak pemasok sudah menetapkan kenaikan, sehingga pedagang tentu menyesesuaikan harga jual untuk mendapatkan keuntungan.
Namun sejak kenaikan daging sapi itu, Yayah mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar, karena pasokan daging aman, dan pembeli cukup banyak.
"Ya alhamdulilah untung, karena banyak pembeli, stok daging juga aman, yang rugi itu pasokan tidak ada, sedangkan yang beli banyak," kata Yayah.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging ayam, Yuyu (45) mengatakan kenaikan harga daging ayam tidak menimbulkan keuntungan yang cukup besar.
Ia mengaku harga daging ayam yang dijual Rp30 ribu per kg, hanya mampu meraup untung sedikit agar bisa terjual cepat dan tidak membebani pembeli.
Menurut dia, jika harga daging dijual lebih dari Rp30 ribu per kg, seringkali pembeli membatalkan niatnya untuk membeli daging ayam.
"Sekarang kalau dijual Rp28 sampai 29 ribu, saya tidak punya untung, makanya dijual Rp30 ribu, biarin untung sedikit juga asal ada yang beli," kata Yuyu.***2***
Feri P