Spektrum - Dian Oerip dan cerita perjalanan wastra nusantara
Senin, 7 Maret 2022 19:55 WIB
Dian juga semakin takjub karena jenazah di Sumba, Nusa Tenggara Timur dililit dengan kain tenun berlapis.
"Banyak juga yang di pedalaman Sumba, itu jenazah disimpan di rumah dan dililit oleh kain tenun. Dia jadi enggak busuk, membuat (jenazahnya) menjadi awet," kata dia.
Selain itu, lanjut Dian, ia juga harus turut serta membantu dalam hal peningkatan perekonomian para perempuan penenun yang ia jumpa di setiap pelosok daerah.
Caranya ialah dengan menerapkan konsep minim potong dalam setiap karyanya. Hal ini menjadi ciri khusus dalam setiap rancangan baju yang ia desain dengan bahan utama wastra. Sehingga setiap karya yang diciptakannya berukuran besar.
Gaun pernikahan artis
Konsep minim potong yang diusung oleh seorang Dian Oerip ternyata dilirik oleh artis ibu kota.
Aktris yang juga Mantan Puteri Indonesia 2005 Nadien Chandrawinata mempercayakan Dian Oerip untuk merancang gaun pernikahannya dengan aktor Dimas Anggara.
Busana pernikahan seperti kimono yang terbuat dari tenun Sumba tersebut menyita perhatian publik kala itu.
"Salah satu momen paling dikenang publik kala itu atau viral lah kalau sekarang, ialah ketika Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata yang mengenakan karya saya dari tenun Sumba. Itu tahun 2018," kata dia.
Selain dua selebritis tersebut, artis lainnya pernah mengenakan rancangannya antara lain Dian Sastrowardoyo dan Najwa Shihab.
Menurut dia proses membuat tenun tak kalah lama dibandingkan dengan kain batik.
Dalam proses pembuatan sebuah karya, seorang penenun harus berperilaku baik, bersembahyang dengan baik, menggunakan warna yang tidak merusak alam.
Seperti selendang yang pernah ia kenakan, membutuh waktu empat bulan untuk membuat karena warna hitamnya dari lumpur, birunya dari rumput dan warna putihnya dari kemiri.